Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. membukukan kenaikan laba sebesar dobel digit walaupun penjualan sedikit tertekan pada periode Januari-Juni 2021.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, emiten dengan kode saham ROTI membukukan pendapatan senilai Rp1,55 triliun. Realisasi itu lebih rendah 7,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,67 triliun.
Namun, laba bersih perseroan mengalami kenaikan 33,20 persen menjadi Rp121,79 miliar dari sebelumnya Rp91,43 miliar.
Adapun, penjualan roti tawar masih mencatatkan kontraksi sebesar 14,33 persen secara tahunan menjadi Rp1,14 triliun dan penjualan roti manis turun 7,12 persen menjadi Rp510,25 miliar.
Sementara itu, penjualan kue naik signifikan sebesar 87,63 persen menjadi Rp67,51 miliar dari sebelumnya Rp35,98 miliar.
Direktur Nippon Indosari Corpindo Ida Simatupang menjelaskan pencapaian positif yang dicetak perseroan merupakan buah upaya penerapan beragam inisiatif yang difokuskan pada profitabilitas.
Baca Juga
Beberapa upaya tersebut a.l. efisiensi logistik dengan mengoptimalkan sebaran pabrik baru, penerapan strategi iklan dan promosi yang terukur, serta peningkatan produktivitas kerja. Alhasil, secara bersamaan upaya tersebut mampu menurunkan biaya operasional di paruh pertama tahun 2021.
“Fokus Perseroan untuk senantiasa menyesuaikan dengan dinamika tren konsumsi produk roti dan perubahan perilaku belanja konsumen, serta memperkuat sebaran distribusi di daerah pemukiman dan lingkar luar perkotaan,” kata Ida dalam keterangan resmi, Rabu (28/7/2021).
Saat ini produk perseroan dengan merek Sari Roti telah mampu menjangkau 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan mengoperasikan 14 pabrik berkapasitas total produksi 5 juta potong roti per hari.
Saat ini, ROTI tengah membangun pabrik baru di Pekanbaru dan menambah kapasitas produksi Pabrik Palembang untuk mendukung pertumbuhan penjualan hingga 2024- 2025. Keduanya diharapkan beroperasi pada awal 2021.
“Pada semester I/2021 belanja modal telah terserap sebesar Rp124 miliar yang sebagian besar dipergunakan untuk proyek Pekanbaru dan Palembang,” imbuh Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia.