Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sido Muncul (SIDO) Bagikan Saham Bonus, Ini Tujuannya

Terkait rencana pembagian saham bonus, SIDO akan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 3 September 2021 pada pukul 10.00 WIB di Jakarta.
Aktivitas di pabrik pembuatan jamu Sido Muncul./sidomuncul.co.id
Aktivitas di pabrik pembuatan jamu Sido Muncul./sidomuncul.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) berencana membagikan 1 lembar saham bonus per 131 lembar saham bagi para investor perseroan di pasar modal. Aksi ini guna meningkatkan likuiditas sahamnya di pasar.

Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard menuturkan untuk rencana pembagian saham bonus ini, SIDO akan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 3 September 2021 pada pukul 10.00 WIB di Jakarta.

Pemberitahuan dan panggilan RUPSLB diumumkan melalui website Bursa Efek Indonesia dan website Perseoran pada tanggal 28 Juli 2021 dan tanggal 12 Agustus 2021.

"Adapun, manfaat dari rencana pembagian saham bonus ini yaitu untuk memeratakan penyebaran saham perseroan di masyarakat dan juga meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa sehingga lebih mencerminkan kinerja perseroan," jelasnya, Rabu (28/7/2021).

Hal ini juga sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengembalikan hasil pembelian kembali saham yang dilakukan perseroan ke masyarakat.

Rencana pemberian saham bonus yang akan didistribusikan kepada pemegang saham berasal dari saham treasuri perseroan.

Jumlah saham bonus yang akan dibagikan adalah sebesar 227.253.602 lembar saham dengan rasio pembagian saham bonus yaitu 131:1, atau setiap pemegang 131 lembar saham lama akan memperoleh 1 lembar saham bonus, dengan pembulatan ke bawah.

SIDO mencetak pertumbuhan laba bersih 2 digit hingga semester pertama tahun 2021. Kinerja keuangan yang apik ini didorong oleh kinerja penjualan yang tumbuh sebesar 13 persen menjadi Rp1,65 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun.

Selain itu, perusahaan juga terus menjaga efisiensi utilisasi pembiayaan sehingga rasio biaya operasional terhadap penjualan konsolidasian tetap terjaga di level 19 persen--20 persen.

Kenaikan pada penjualan bersih ditambah biaya manajemen yang solid mendorong pertumbuhan laba bersih setelah pajak sebesar 21 persen atau menjadi Rp502,00 miliar pada semester pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu sebesar Rp413,79 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper