Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan PT Lippp Karawaci Tbk. (LPKR) diprediksi semakin bertumbuh pada semester II/2021 seiring dengan peluncuran produk baru, pembukaan pembatasan kegiatan, dan sederet stimulus properti.
Felicia Asrinanda Barus, Analis Citigroup Securities Indonesia, menyampaikan bahwa permintaan yang kuat di segmen menengah dan rendahnya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi faktor pendorong peningkatan penjualan properti.
"Di samping itu, marketing sales diperkirakan akan semakin solid setelah pembukaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)," paparnya dalam rilis LPKR, Selasa (27/7/2021).
Felicia mengatakan meski ada periode libur Lebaran pada bulan Mei 2021, LPKR menjadi salah satu developer yang berhasil mencatatkan pertumbuhan marketing sales yang meyakinkan pada semester I/2021, yakni melonjak 122 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,33 triliun.
"Tingginya marketing sales ini juga didorong peluncuran Cendana Parc, produk rumah tapak dengan harga terjangkau yang terletak di kota mandiri Lippo Village yang sudah mapan, pada bulan Juni 2021," paparnya.
Pada semester II/2021, LPKR berencana meluncurkan proyek baru rumah tapak dan proyek premium dengan harga lebih tinggi. Berkaitan dengan hal itu, Felicia pun memperkirakan penjualan LPKR cenderung meningkat hingga akhir 2021.
Baca Juga
Peningkatan penjualan didorong oleh sejumlah faktor, yaitu peluncuran fase 2 Cendana Parc dan tambahan klaster residensial di Lippo Village, klaster di Waterfront Estates Lippo Cikarang, serta unit siap pakai dari proyek-proyek apartemen yang sedang berjalan.
Konsensus analis di Bloomberg sebelumnya juga menyebutkan, pada tahun 2021, LPKR diprediksi mampu membukukan pendapatan Rp13,04 triliun, meningkat dari realisasi di tahun 2020 senilai Rp11,97 triliun.
CEO LPKR John Riady mengatakan pada 2021, bisnis properti perseroan terus menunjukkan perbaikan, terutama dalam hal marketing sales. Pihaknya optimistis target marketing sales 2021 sebesar Rp3,5 triliun akan tercapai melalui peluncuran produk-produk baru.
Pada Selasa (27/7/2021), saham LPKR terkoreksi 3 poin atau 2,05 persen menjadi Rp143. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp10,14 triliun dengan valuasi PER 9,91 kali. Sepanjang 2021, saham LPKR turun 33,18 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.