Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan penawaran Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara yang akan diselenggarakan esok hari, Selasa (27/7/2021) akan mengalami peningkatan terbatas.
Vice President Economist PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengungkapkan hal tersebut seiring dengan penerbitan 2 seri baru sukuk negara yaitu seri PBS031 bertenor tiga tahun dan PBS032 bertenor lima tahun.
“Pada umumnya, appetite investor cenderung meningkat ketika ada penerbitan seri obligasi yang baru,” ungkap Josua kepada Bisnis, Senin (26/7/2021).
Hal tersebut terbukti pada penerbitan seri baru Surat Berharga Negara (SBN) di awal bulan Juli 2021, yang mengundang permintaan dari investor. Bahkan hasil penawaran lelang SBN minggu lalu merupakan rekor tertinggi kedua sepanjang tahun ini yaitu sebesar Rp95,55 triliun.
Kendati demikian, Josua pun mengutarakan, sentimen tersebut akan terbatasi oleh pergerakan obligasi pada pasar sekunder yang terbatas di pasar keuangan domestik.
Penyebabnya menurut Josua adalah meningkatnya risiko dari sentimen sejalan dengan peningkatan kasus Covid-19 di kawasan Asia. Joshua pun memperkirakan penawaran yang masuk pada lelang SBSN besok adalah sekitar Rp47 triliun hingga Rp52 triliun.
Baca Juga
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang dua minggu lalu yang merupakan edisi ke-13 tahun ini menghasilkan angka penawaran tertinggi sepanjang 2021, yaitu R51,10 triliun dengan penyerapan Rp12,5 triliun.
Sementara untuk seri ke-14 yang akan dilaksanakan pada esok hari, selain dua seri terbaru di atas, pemerintah akan melelang 1 seri Surat Perbendaharaan Negara – Syariah (SPN-S) dan 3 seri Project Based Sukuk (PBS) lainnya.
Seri-seri tersebut adalah SPN-S 14012022 (reopening), PBS031 (new issuance), PBS032 (new issuance), PBS030 (reopening), PBS029 (reopening), dan PBS028 (reopening). Adapun target indikatif lelang sukuk negara, Selasa (27/7/2021) adalah sebesar Rp12 triliun.