Bisnis.com, JAKARTA – Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara besok diprediksi akan tetap semarak seiring dengan tingginya minat investor. Angka penawaran diprediksi mencapai Rp50 triliun.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, minat investor terhadap surat utang pemerintah Indonesia masih cukup positif selama beberapa pekan terakhir.
Ia menjelaskan, hal ini terlihat dari tingginya angka penawaran pada lelang sukuk sebelumnya ataupun SUN pada pekan lalu yang cukup besar. Menurutnya, hal tersebut ditopang oleh mulai melandainya imbal hasil (yield) SUN Indonesia.
Data dari laman World Government Bonds mencatat, tingkat imbal hasil SUN Indonesia seri acuan 10 tahun berada di kisaran 6,390 persen.
Dalam sepekan terakhir, pergerakan yield SUN Indonesia terpantau menguat hingga 2,8 basis poin. Sedangkan, selama 1 bulan terakhir, pergerakan yield menguat sebesar 23 basis poin.
“Pasar obligasi Indonesia semakin bagus kondisinya selama sepekan terakhir, terutama pada pasar sekundernya” katanya saat dihubungi pada Senin (26/7/2021).
Baca Juga
Ramdhan mengatakan semakin kondusifnya pasar surat utang pemerintah Indonesia juga didukung oleh meredanya sentimen tapering yang akan dilakukan oleh The Fed. Hal tersebut mendorong para investor untuk masuk ke emerging market seperti Indonesia guna mencari keuntungan dengan risiko rendah.
Sentimen tersebut juga mengimbangi pemberlakuan PPKM Darurat serta melonjaknya angka penyebaran virus corona pada beberapa negara, termasuk di Indonesia.
Ramdhan melanjutkan, kondisi tersebut juga dibantu oleh likuditas pada pasar domestik yang melimpah. Likuiditas tersebut utamanya berasal dari perbankan yang juga tengah mencari instrumen yang aman untuk menaruh dananya seiring dengan fungsi penyaluran kredit yang belum optimal.
“Angka penawaran lelang sukuk kemungkinan dapat berada di atas Rp50 triliun,” katanya.