Bisnis.com, JAKARTA - Emiten barang konsumer PT Mayora Indah Tbk. membidik kenaikan penjualan sebesar 10,3 persen pada 2021 menjadi Rp27 triliun.
Direktur Keuangan Mayora Indah Hendrik Polisar menjelaskan target penjualan yang ingin dicapai perseroan pada tahun ini senilai Rp26,98 triliun atau naik 10,3 persen dari realisasi tahun lalu senilai Rp24,47 triliun.
Selanjutnya, laba kotor ditargetkan naik 8 persen menjadi Rp7,88 triliun, laba usaha diperkirakan naik 7,2 peren menjadi Rp3,03 triliun, dan laba bersih bisa tumbuh 1,9 persen menjadi Rp2,13 triliun.
“Angka proyeksi ini merupakan angka yang cukup realistis untuk dicapai perseroan,” kata Hendrik dalam paparan publik, Jumat (23/7/2021).
Direktur Utama Mayora Indah Andre Sukendra Atmadja menambahkan proyeksi kinerja perseroan pada 2021 ini memang dibuat konservatif setelah melihat perkembangan pandemi Covid-19 secara global maupun domestik.
Dia menunjukkan beberapa negara sudah kembali mengetatkan pembatasan sosial seperti di India dan Indonesia. Bahkan, dil Filipina kini sudah kembali diberlakukan lockdown.
Baca Juga
“Melihat pandemi ini kami cenderung konservatif untuk mengatur kegiatan perseroan,” tutur Andre.
Adapun, penjualan emiten dengan kode saham MYOR ini disebut mulai bergairah pada masa festival Ramadan dan Lebaran 2021. Penjualan perseroan mengalami kenaikan sekitar 10 persen - 15 persen dengan selling out yang juga baik alias tidak ada penumpukan produk di pasar.
Berdasarkan data perseroan hingga April 2021, sejak awal tahun tercatat kenaikan penjualan sebesar 26,5 persen menjadi Rp9,76 triliun. Laba kotor meningkat 17,3 persen menjadi Rp2,86 triliun dan laba usaha tumbuh 21,3 persen menjadi Rp1,11 triliun. Hanya laba bersih yang terkoreksi 0,8 persen menjadi Rp926 miliar.