Bisnis.com, JAKARTA - PT Sky Energy Indonesia Tbk. berencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada akhir semester II/2021.
Dalam keterbukaan informasi, Direktur Utama Sky Energy Indonesia Christoper Liawan menyampaikan perseroan akan melakukan penawran umum terbatas (PUT) I dengan HMETD.
Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 406,50 juta saham baru dengan nilai nominal Rp50. Sebagai pemanis, PUT I ini juga akan disertai penerbitan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 711,38 juta yang dapat dikonversikan menjadi saham perseroan hingga 711,38 juta saham.
“Ketentuan-ketentuan PUT I, termasuk harga pelaksanaan final atas HMETD akan diungkapkan dalam Prospektus yang diterbitkan dalam rangka PUT I,” tulis Christoper, dikutip Rabu (21/7/2021).
Emiten dengan kode saham JSKY ini menyebut informasi lebih detail mengenai aksi korporasi ini akan disampaikan kepada publik pada waktunya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Lebih lanjut, saham baru tersebut akan memiliki hak yang sama dengan saham-saham JSKY lainnya yang telah dikeluarkan sebelum rights issue, termasuk hak atas dividen.
Baca Juga
Rights issue ini rencananya akan dieksekusi oleh JSKY pada akhir semester II/2021. Bagi para pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya maka persentase kepemilikan sahamnya akan terdilusi maksimal 16,67 persen dan secara keseluruhan apabila termasuk Waran Seri I akan terdilusi sebesar maksimum 35,48 persen.
Perseroan menyebut aksi korporasi ini akan memperkuat struktur permodalan dan mengundang banyak investor untuk bergabung dengan perseroan. Dana yang diperoleh dari rights issue ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja.
Penambahan modal ini seiring pula dengan ambisi JSKY untuk meningkatkan kapasitas produksi modul surya hingga 2025.
Sebelumnya, Komisaris Utama Sky Energy Indonesia Jackson Tandiono mengatakan dana dibidik dari rights issue ini mencapai Rp99,59 miliar.
“Dana rights issue ini untuk modal kerja pabrik sel surya yang kedua. Kami sudah mengembangkan sel surya dengan dana IPO, sekarang [dana rights issue] untuk meningkatkan kapasitasnya,” imbuh Jackson.
Jackson menjelaskan pihaknya akan meningkatkan kapasitas pabrik modul surya dan mengembangkan beberapa produk baru dalam lima tahun ke depan. Selain itu, perseroan juga akan menggenjot volume pengiriman ekspor.
Peningkatan kapasitas produksi akan dilakukan JSKY secara bertahap. Jackson menjelaskan pada semester II/2021, perseroan akan membangun pabrik ketiga untuk produksi sel surya.
Selanjutnya pada 2022 diharapkan kapasitas pabrik sel surya kedua bisa mencapai 200 megawatt dan mulai beroperasi pada semester II/2022. Pada 2024, kapasitas produksi sel surya ditingkatkan menjadi 500 megawatt.
“Saat ini kami memiliki kapasitas produksi modul surya hingga 200 megawatt dan sel surya sebesar 100 megawatt. Pada 2025, kapasitas akan ditingkatkan menjadi lebih dari 500 megawatt,” jelas Jackson.