Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung melemah pada perdagangan hari ini, Senin (19/7/2021).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup menguat 0,43 persen parkir di level 6.072,51 pada akhir perdagangan Jumat (16/7/2021).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebutkan pergerakan IHSG pada akhir pekan lalu ditutup menguat meskipun beberapa bursa saham global mengalami pelemahan dan dibayangi kekhawatiran akan inflasi Amerika Serikat.
Sementara itu, ungkapnya dari dalam negeri sentimen negatif meningginya kasus Covid-19 secara harian yang masih terus membayangi.
Oleh karena itu, pada hari ini Christoper memprediksi IHSG pada perdagangan hari ini akan melemah. Dia menjelaskan secara teknikal penguatan pada Jumat lalu didukung oleh volume perdagangan yang rendah sehingga rentan mengalami koreksi.
“Perlu dicermati pergerakan masih dibayangi tingginya kasus Covid-19 dan adanya rencana perpanjangan PPKM [Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat] Darurat yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi pada kuartal III/2021,” tulis Dennies dalam riset harian, dikutip Senin (19/7/2021).
Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.055 dan 6.039 serta resistance 6.095 dan 6.083 untuk hari ini, Senin (19/7/2021).
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk hari ini:
AGII, PT Aneka Gas Industri Tbk. (target price: 1.800 – 1.850)
- Entry Level: 1.630 – 1.660
- Stop Loss: 1.600
- Breakout resistance dengan volume tinggi. Target Price/Stop Loss upgraded.
KLBF, PT Kalbe Farma Tbk. (Target Price: 1.420 – 1.450)
- Entry Level: 1.350 – 1.380
- Stop Loss: 1.330
- Mengalami koreksi setelah menguat di hari sebelumnya. Masih berpotensi menguat dalam jangka pendek.
BBRI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Target Price: 3.920 – 3.980)
- Entry Level: 3.780 – 3.840
- Stop Loss: 3.750
- Bergerak menguat setelah rebound di sekitar area support didukung stochastic yang membentuk goldencross berpotensi menguat dalam jangka pendek.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.