Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar Dovish Gubernur The Fed Bikin Waswas, Wall Street Loyo

Indeks S&P 500 ditutup melemah 0,33 persen ke 4.360,03, sedangkan indeks Nasdaq Composite melemah0,7 persen ke 14.543,13. Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,15 persen ke 39,987,02.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Kamis (15/7/2021) karena sikap dovish Gubernur Federal Reserve Jerome Powell meningkatkan kekhawatiran tentang keberlanjutan pemulihan ekonomi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,33 persen ke 4.360,03, sedangkan indeks Nasdaq Composite melemah0,7 persen ke 14.543,13. Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,15 persen ke 39,987,02.

Saham layanan komunikasi, energi, dan teknologi membebani indeks S&P 500. Saham-saham favorit pertumbuhan yang memimpin reli baru-baru ini seperti Amazon.com dan Alphabet Inc turun dari level tertinggi sepanjang masa dan menyeret indeks Nasdaq.

Powell menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk mengurangi dukungan moneter meskipun inflasi telah meningkat lebih cepat dari yang diharapkan.

Sebelumnya, sebuah laporan menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua China sebagian besar melambat sejalan dengan ekspektasi bahkan ketika peningkatan belanja konsumen menunjukkan pemulihan yang lebih seimbang.

“Ada kemungkinan bahwa kami telah mencapai pertumbuhan puncak, tetapi itu tidak berarti siklusnya akan berakhir,” ungkap manajer dana senior di JO Hambro Capital Management Giorgio Caputo, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (15/7/2021).

“Karena itu, ketika memperhitungkan pertumbuhan puncak tersebut serta penyebaran Covid-19 varian delta dan laju penurunan suku bunga sebelumnya, sepertinya kita mengalami sedikit kekhawatiran pertumbuhan,” lanjutnya.

Garis waktu potensial The Fed untuk mengurangi program pembelian obligasi bulanan senilai US$120 miliar dan penyebaran varian delta Covid-19 menjadi dua variabel utama yang mengganggu investor di saat bursa saham global mendekati level tertinggi sepanjang masa.

Kekhawatiran lain adalah kemungkinan bahwa pemulihan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perusahaan telah memuncak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper