Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS semakin perkasa terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu pagi waktu Asia, setelah laporan inflasi AS melampaui ekspektasi.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, meningkat 0,54 persen pada 92,7538.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi US$1,1782 dari US$1,1857 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi US$1,3820 dari US$1,3874 di sesi sebelumnya. Dolar Australia melemah menjadi US$0,7445 dari US$0,7473.
Baca Juga
Dolar AS dibeli 110,59 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,33 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9186 franc Swiss dari 0,9154 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2518 dolar Kanada dari 1,2465 dolar Kanada.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/7/2021) bahwa indeks harga konsumen (IHK) - ukuran inflasi yang dipantau ketat - meningkat sebesar 0,9 persen pada Juni. Angka ini melebihi perkiraan sebelumnya 0,5 persen oleh para ekonom.
Angka tersebut juga merupakan peningkatan terbesar sejak 2008. Sementara kenaikan inflasi tahunan mencapai sebesar 5,4 persen pada Juni, demikian dikutip dari Xinhua.