Bisnis.com, JAKARTA – Emiten grup Sinarmas, PT Golden Energy Mines Tbk. meraih persetujuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI atas revisi kuota produksi batu bara perseroan menjadi sebanyak 39,6 juta ton pada tahun ini.
Revisi produksi tersebut naik 18 persen dibandingkan dengan produksi batu bara emiten berkode saham GEMS tersebut pada tahun lalu yang sebanyak 33,5 juta ton.
“GEMS sebelumnya melaporkan rekor target produksi produksi batubara sebesar 8,9 juta ton untuk kuartal I yang berakhir 31 Maret 2021 dibandingkan dengan 8,4 juta ton untuk periode sama tahun lalu,” tulis manajemen dalam keterbukan informasi di Bursa Efek Singapura, Senin (12/07/2021).
Laba setelah pajak GEMS tercatat US$101 juta pada kuartal I/2021, perolehan itu naik 197 persen dibandingkan dengan perolehan kuartal I/2020 sebesar US$34 juta.
Bahkan laba kuartal I/2021 emiten berkode saham GEMS itu telah melampaui laba setelah pajak setahun penuh 2020 yang sebesar US$96 juta.
Selain itu, pendapatan perseroan juga naik 20 persen menjadi sebesar US$381 juta dibandingkan dengan US$317 juta pada kuartal I/2020.
Baca Juga
Hingga kuartal I/2021, GEMS mencatatkan penjualan batu bara sebesar 9,3 juta ton naik 4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8,9 juta ton.
Penjualan tersebut terdiri atas penjualan domestik sebesar 43 persen, dan penjualan ekspor sebesar 57 persen. Dari penjualan ekspor tersebut kontributor pasar terbesar dari China sebesar 37 persen, India sebesar 16 persen, sedangkan pasar Asia Timur dan Tenggara sebesar 4 persen.
Saham GEMS pada April lalu akhirnya kembali diperdagangkan setelah otoritas bursa melakukan suspensi terhadap saham GEMS selama tiga tahun.
Suspensi saham GEMS dibuka setelah induk perseroan, Golden Energy Resources Ltd (GEAR) melakukan divestasi 4,5 persen saham GEMS kepada Ascend Global Investment Fund dalam rangka pemenuhan saham beredar (free float) 7,5 persen.