Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAEF: Vaksin Gotong Royong Individu Bukan Sisa Program Pemerintah

Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi Gotong Royong individu ini sudah mendapatkan alokasinya tersendiri.
Kodam Jaya kawal kedatangan vaksin Covid-19 merek Sinopharm dari  China di Bandara Soekarno-Hatta menuju Gudang Kimia Farma Pulogadung, Jakarta, Sabtu (1/5/2021)./Antararn
Kodam Jaya kawal kedatangan vaksin Covid-19 merek Sinopharm dari China di Bandara Soekarno-Hatta menuju Gudang Kimia Farma Pulogadung, Jakarta, Sabtu (1/5/2021)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mengatakan vaksin yang digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu sudah mendapat alokasinya sendiri dan tidak diambil dari jatah program mana pun.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.19/2021 telah diatur kini individu atau orang perseorangan dapat mengakses vaksinasi Covid-19. Saat ini, program vaksinasi untuk individu tersebut baru dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan milik Kimia Farma di 8 titik wilayah Jawa - Bali.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi individu ini sudah mendapatkan alokasinya tersendiri.

“Ada alokasinya masing-masing [untuk setiap program vaksinasi]. Jadi kami tidak mengambil jatah siapa-siapa, sudah diperhitungkan secara matang mana yang untuk individu dan yang untuk korporasi,” ujar Ganti dalam konferensi pers, Minggu (11/7/2021).

Berbeda dengan program vaksinasi dari pemerintah yang menggunakan vaksin jenis Sinovac dan Astra Zeneca, program vaksinasi individu ini hanya akan menggunakan vaksin Sinopharm saja.

Selain itu, perbedaan juga terletak pada biaya vaksinasi. Apabila vaksinasi dari program pemerintah diberikan secara cuma-cuma, vaksinasi individu ini membebankan biaya kepada masing-masing individu yang akan divaksin.

Dalam Permenkes No. 19/2021, disebutkan harga vaksin untuk inidividu ini senilai Rp321.660 per dosis. 

Ganti menegaskan bahwa munculnya biaya dalam program vaksinasi individu ini bukan upaya perseroan untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan.

“Pada prinsipnya kami mendukung [percepatan untuk mencapai herd immunity], tidak ada komersialisasi dan lainnya. Semua sudah terbuka, dari sisi komponen harga juga sudah ditinjau lembaga independen,” ujar Ganti.

Plt Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra menambahkan program vaksinasi individu ini baru akan dilakukan di klinik milik Kimia Farma di wilayah Jawa - Bali. Namun, ke depannya dibuka kesempatan bagi fasyankes milik swasta yang sesuai kriteria untuk menjalankan program vaksinasi individu ini.

Selain di fasyankes, Kimia Farma juga berencana membuka titik-titik vaksinasi di tempat strategis seperti bandar udara maupun pusat perbelanjaan.

“Kami akan selalu mendekatkan diri ke masyarakat yang ingin divaksin. Vaksinasi ini sifatnya opsional, masyarakat bisa memilih. Degan adanya permintaan dari masyarakat, kami merespons dengan Permenkes yang baru bahwa vaksin individu sudah dibuka,” ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper