Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) memulai uji klinis tahap 2b/3 dari vaksin Covid-19 GX-19N setelah mendapat persetujuan BPOM.
Setelah uji klinis rampung, perseroan sudah mengantongi komitmen impor 10 juta vaksin hasil kerja sama dengan Korea Selatan ini.
Presiden Komisaris Kalbe Farma Irawati Setiady mengungkapkan vaksin ini merupakan hasil kerja sama Kalbe dengan Genexine inc. yang merupakan perusahaan farmasi dan bioteknologi asal Korea Selatan.
"Kalbe berterima kasih telah mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinik [PPUK] dari Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]. Setelah uji klinis ini berjalan dengan baik dan lancar perseroan juga sudah mendapatkan komitmen mendatangkan 10 juta dosis vaksin GX-19N ini," jelasnya dalam Webinar, Jumat (9/7/2021).
Direktur Kalbe Farma Sie Djohan mengungkapkan setelah uji klinis berhasil, perseroan pun akan melakukan transfer teknologi dari Genexine sehingga dapat memproduksi vaksin ini sendiri.
"Seperti direncanakan uji klinik diharapkan bisa dimulai mudah-mudahan di Jateng situasi lebih baik, kami upayakan mulai di bulan ini penyuntikannya. Studinya ikuti 6 bulan untuk lihat antibodinya, sama dengan pengembangan vaksin lain," paparnya.
Baca Juga
Teknologi yang dibutuhkan adalah teknologi dan peralatan bioteknologi untuk vaksin DNA. Peralatan tersebut nanti akan memproduksi Plasmid DNA dan dimurnikan menjadi vaksin dari DNA Covid-19.
Setelah vaksinasi dilakukan terhadap 1.000 orang relawan, sambil menunggu hasil antibodi selama 6 bulan perseroan akan meminta emergency uses approval dari BPOM agar vaksin dapat digunakan di akhir tahun.
Hasil awal, dapat dilihat dari 150 orang pertama yang mendapatkan vaksinasi dan memisahkannya dengan yang terinfeksi Covid-19.
"Ini uji klinis bekerja sama dengan banyak negara lain, bisa ikuti dengan hasil di negara lain, di Turki, Argentina, Afrika Selatan, cukup banyak negara turut partisipasi di dalamnya," urainya.