Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Marga (JSMR) Dukung PPKM Darurat, Ini Rekomendasi JP Morgan

Pekan lalu, jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol milik Jasa Marga disebut turun lebih dari 15 persen dari kondisi normal.
Sejumlah mobil memasuki gerbang tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah mobil memasuki gerbang tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis, JAKARTA - Emiten operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. optimistis trafik kendaraan yang melintas di jalan bebas hambatan milik perseroan bakal pulih dengan cepat setelah kasus Covid-19 menurun.

Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan trafik di jalan tol kelolaan perseroan terpantau berkurang sejak kasus Covid-19 menanjak lagi. 

Pekan lalu, jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol milik Jasa Marga disebut turun lebih dari 15 persen dari kondisi normal.

“[PPKM Darurat] tentunya memengaruhi. Tapi yang paling penting kasus Covid-19 menurun, kami optimistis [trafik] kembali sangat cepat saat kasus Covid-19 menurun,” jelas Adri kepada Bisnis, Kamis (8/7/2021).

Adapun, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat beberapa jalan tol yang terkena dampak pembatasan dan pengendalian lalu lintas selama PPKM Darurat a.l. jalan tol Trans Jawa dan seluruh jalan tol di kawasan Jabodetabek.

Dalam kesempatan terpisah, PT Jasamarga Semarang Batang juga telah membatasi jumlah kendaraan menuju Kota Semarang melalui jalan tol. Hal itu dilakukan dengan membuat delapan titik pemeriksaan yang tersebar di Tol Semarang-Batang (tiga titik) dan Tol Semarang-Solo (lima titik).

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan RI, trafik kendaraan di 4 gerbang tol utama yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi menuju Jabodetabek tercatat mengalami penurunan 28 persen atau sekitar 87.000 kendaraan per hari, dibandingkan dengan masa sebelum PPKM Darurat yang mencapai 120.000 kendaraan per hari.

Sedangkan trafik kendaraan yang keluar dari Jabodetabek di gerbang tol utama tersebut mengalami penurunan 16 persen atau sekitar 99.000 kendaraan per hari, dibandingkan dengan masa sebelum PPKM Darurat yang mencapai 117.000 kendaraan per hari. 

Tim Analis J.P. Morgan Sekuritas Indonesia mengatakan pengetatan PPKM baru-baru ini direspons negatif oleh harga saham JSMR.

“Trafik sudah pulih dengan pertumbuhan 8 persen di atas kondisi normal sebelum pandemi pada awal Juni, tapi lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini dan pengetatan PPKM menjadi tantangan bagi trafik jalan tol ke depan,” tulis J.P. Morgan.

J.P. Morgan masih memberikan penilaian overweight untuk saham JSMR dengan target harga Rp5.200.

Di lantai bursa, saham JSMR melemah 0,80 persen menjadi Rp3.370. Kapitalisasi pasar tercatat Rp24,46 triliun.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper