Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis mempertahankan rekomendasi beli untuk saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dengan ekspektasi bisnis jalan tol menjadi salah satu sektor yang akan bangkit duluan pascapandemi.
Analis Ciptadana Sekuritas Fahressi Fahalmesta mengatakan kenaikan kasus Covid-19 sejak Juni 2021 akan menjadi tantangan jangka pendek bagi trafik jalan tol yang dikelola Jasa Marga.
“Namun, perlu diketahui trafik jalan tol merupakan variabel yang pulih dengan cepat [ketika pemerintah memberlakukan PPKM Mikro dibandingkan PSBB],” tulis Fahressi dalam riset terbaru yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Rabu (7/7/2021).
Adapun, pendapatan dari jalan tol di Jasa Marga terpantau flat dengan pertumbuhan 0,4 persen secara tahunan menjadi Rp2,5 triliun pada kuartal I/2021.
Pendapatan dari jalan tol induk melemah 6,2 persen yoy menjadi Rp1,9 triliun. Akan tetapi, pendapatan dari jalan tol yang dioperasikan anak usaha mampu menyeimbangi penurunan tersebut dengan kenaikan sebesar 27,7 persen yoy menjadi Rp623,6 miliar.
Fahressi menunjukkan beberapa ruas tol yang masih mencatatkan kenaikan pendapatan terdapat di jalan ruas tol Cikampek - Padalarang, Surabaya - Gempol, Padaleunyi, Palimanan - Kanci, dan Belmera.
Baca Juga
Dengan ekspektasi bisnis jalan tol bakal bangkit seiring dengan program vaksinasi dari pemerintah, Fahressi mempertahankan rekomendasi beli untuk saham JSMR dengan target harga Rp5.300.
Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Farah Oktaviani mengatakan trafik jalan tol akan naik dengan cepat seiring dengan ekspektasi munculnya herd immunity setelah vaksinasi dan kembalinya selera wisata masyarakat.
“Operasional tol Jakarta Cikampek II Elevated yang akan menambah pilihan jalur antarwilayah dan jalan tol JORR2 yang sudah rampung akan terintegrasi ke jalan tol eksisting Jasa Marga [akan mendongkrak pemulihan trafik],” tulis Farah.
Adapun, pada awal Juni 2020 trafik jalan tol Jasa Marga sudah naik menjadi 8 persen di atas kondisi normal pada Februari 2020. Kenaikan ini didorong oleh kembalinya aktivitas ekonomi di luar ruang.
Farah memperkirakan pendapatan jalan tol Jasa Marga akan pulih sekitar 46 persen pada tahun ini. Pemberlakuan PPKM yang menggantikan PSBB disebut menjadi salah satu peluang kembalinya masyarakat masuk ke jalan tol untuk bepergian.
“Kami perkirakan katalis positif lainnya untuk pemulihan trafik di jalan tol akan datang dari tingginya minat masyarakat domestik untuk bepergian di saat perjalanan ke luar negeri masih dibatasi,” tulis Farah.
Dalam perkembangan lain, sentimen positif untuk Jasa Marga terlihat dari siklus belanja modal tinggi yang segera berakhir sehingga arus kas perseroan lebih terjaga. Selain itu, Jasa Marga akan diuntungkan oleh kondisi suku bunga rendah dan kehadiran Indonesia Investment Authority (INA) untuk kepentingan divestasi.
Farah memberikan rekomendasi beli untuk Jasa Marga dengan target harga Rp5.500. Dengan asumsi arus kas operasional yang stabil, target harga itu mencerminkan PE sebesar 27 kali untuk 2021 vs. rata-rata forward PE 5 tahun sebesar 22,9 kali.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.