Bisnis.com, JAKARTA – Sister company PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA), PT Oneject Indonesia, tahun ini akan merampungkan pembangunan pabrik baru di Cikarang.
Dengan selesainya pabrik tersebut, perusahaan mendapat tambahan 900 juta alat suntik sekali pakai atau Auto Disable Syringe (ADS) sehingga kapasitas produksi total mencapai 1,2 miliar jarum suntik ADS dan Safety Needle per tahun. Selain itu, perusahaan akan menjadi produsen jarum suntik terbesar di Asia untuk jarum suntik ADS dan Safety Needle.
Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana mengungkapkan pembangunan yang dimulai pada 2019 tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp350 miliar.
Pembangunan pabrik yang semula direncanakan 3 tahun yang disesuaikan dengan pertumbuhan konsumsi jarum suntik ADS baik domestik dan juga global kala itu, mengalami percepatan akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di tahun lalu yang mewajibkan adanya vaksinasi masal secara global sehingga berimbas terhadap permintaan jarum suntik.
Pandemi Covid-19 dan hadirnya vaksin sebagai solusi penanggulangannya membuat permintaan jarum suntik secara global meningkat signifikan.
Indonesia saja untuk mencapai herd immunity kebutuhan vaksin mencapai lebih 440 jutaan dosis dengan asumsi 2 dosis per orang, sementara berdasarkan riset APEC kebutuhan vaksin dunia untuk mencapai herd immunity mencapai 14 miliar dosis.
Baca Juga
Kondisi tersebut akan mendorong permintaan alat suntik naik signifikan, jika produsen jarum suntik tidak mampu mengimbangi dengan kenaikan kapasitas, sudah pasti akan terjadi kelangkaan.
“Dengan hadirnya pabrik baru Oneject, bisa dipastikan pasokan jarum suntik untuk program vaksinasi di Indonesia bisa terpenuhi oleh produk jarum suntik berstandar atau rekomendasi Badan Kesehatan Dunia dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri [TKDN] di atas 60 persen milik Oneject. Bahkan Oneject masih memiliki ruang untuk melakukan ekspor atau berkontribusi terhadap pasokan ke pasar global," ungkap Jahja, Rabu (7/7/2021).
Per Juli 2021 ini, realisasi kapasitas di pabrik baru Cikarang sudah mencapai 600 juta unit, sehingga dengan memperhitungkan kapasitas pabrik di Bogor, total kapasitas Oneject saat ini sebesar 900 juta unit jarum suntik.
Di kuartal III/2021, kapasitas pabrik baru sebesar 900 juta unit akan tuntas, sehingga total kapasitas total Pabrik Bogor dan Cikarang tahun ini bisa mencapai 1,2 miliar jarum suntik ADS dan Safety Needle.
Per Juni 2021, Perusahaan telah merealisasikan belanja untuk pembangunan pabrik baru tersebut sebesar Rp300 miliar atau 86 persen dari anggaran keseluruhan sebesar Rp350 miliar. Sumber pendanaan belanja modal tersebut berasal dari ekuitas dan juga pinjaman perbankan.
Ke depan permintaan jarum suntik ADS & Safety Needle tidak hanya bicara vaksinasi Covid-19, tapi juga peralihan dunia medis global tidak hanya Indonesia, untuk penggunaan jarum suntik ADS & Safety Needle sesuai dengan kampanye WHO yang mulai mencanangkan 2020 sebagai tahun awal untuk dunia kesehatan di seluruh negara menggunakan alat suntik aman.
Di Indonesia saja, penggunaan jarum suntik ADS & Safety Needle di dunia medis masih berkisar 20 persen, sisanya masih berupa produk jarum suntik non ADS.
Pabrik baru perusahaan tersebut, rencananya tidak hanya akan memproduksi alat kesehatan berupa jarum suntik saja, tetapi menjadi pusat produksi untuk alat kesehatan termasuk seperti Kantung Darah, Swab Antigen Test yang bekerjasama dengan prinsipal perusahaan alat kesehatan global seperti Abbott Laboratories dan produk alat kesehatan lainnya.
Posisi Oneject yang kini merupakan produsen alat kesehatan dengan standar internasional, merupakan positioning yang strategis, tidak hanya bagi perusahaan di mata prinsipal alat kesehatan global, tetapi juga bagi sektor kesehatan tanah air.
Dengan hadirnya produk alat kesehatan produksi lokal di pasar global dan bagi penguatan struktur ekonomi melalui produk alat kesehatan ekspor dengan tingkat TKDN yang tinggi di atas 60 persen.
Selain menuntaskan penyelesaian pabrik baru di Cikarang, Oneject akan melakukan konsolidasi untuk memperkuat sinergi bisnis secara group dan juga mulai menambah akses pendanaan untuk persiapan ekspansi ke depan.