Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya perusahaan unikorn ataupun e-commerce ke Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan semakin menyeramarakkan transaksi saham di pasar modal.
Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Sjahrir menyampaikan pasar modal di Indonesia salah satu growth market, sehingga diminati investor. Di sisi lain, potensi kenaikan terbesar dari perusahaan teknologi, terutama yang akan masuk.
"Perusahaan e-commerce yang akan masuk ke bursa akan menambah kualitas emiten besar, jadi saya rasa positif [untuk IHSG]," paparnya dalam acara Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook secara virtual Selasa (6/7/2021).
Pandu, yang juga menjabat sebagai Komisaris SEA Group Indonesia (pemilik Shopee), menyebutkan adanya pandemi justru mempercepat aktivitas digital sekitar 3 tahun-5 tahun. Oleh karena itu, sektor teknologi menjadi salah satu yang dipandang positif oleh investor.
"Makanya kalau e-commerce IPO, tentunya akan sangat diminati investor," imbuhnya.
Sebagai informasi, Gojek-Tokopedia (GoTo) dan Bukalapak berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO di BEI. Bahkan, dalam dokumen mini expose, Bukapalak bakal listing pada 29 Juli 2021.
Baca Juga
Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Iwan Setiawan Lukminto menyampaikan perusahaan memang ingin mencari pendanaan yang efisien, salah satunya di pasar modal.
Di sisi lain, regulasi pasar modal juga mesti berinovasi agar dapat menampung berbagai sektor perusahaan, misalnya perusahaan teknologi, e-commerce, atapun unikorn.
"Regulasi perlu kita inovasikan, daripada IPO ke negara lain, lebih baik go public di Indonesia," ujarnya.
Dia pun berharap emiten aksi emiten ke depannya dapat meningkatkan kapitalisasi pasar dan memperbesar pasar modal Indonesia.