Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan prospek lelang Surat Utang Negara (SUN) pada esok hari, Selasa 6 Juni 2021 berpotensi menarik minat investor karena beberapa faktor.
Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengungkapkan salah satu yang membuat masih baiknya permintaan lelang SUN esok hari yaitu terbitnya seri terbaru SUN.
“Kami perkirakan demand lelang SUN besok akan bagus mengingat pemerintah akan menerbitkan seri benchmark SUN baru yang akan menopang permintaan lelang,” ungkap Ezra saat dihubungi Bisnis, Senin (5/7/2021).
Selain itu, menurut Ezra juga akan menjadi sentimen positif lelang SUN pada esok hari adalah sentimen global yang masih suportif dengan yield atau imbal hasil US Treasury yang stabil. Kemudian likuiditas di dalam negeri saat ini yang juga tinggi.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah akan menawarkan 3 seri SUN baru dengan beragam tenor. Seri FR0090 akan jatuh tempo pada 15 April 2027, Seri FR0091 memiliki tenor hingga 15 April 2032. Dan terakhir, seri FR0092 akan jatuh tempo pada 15 Juni 2042.
Ketiga seri tersebut memiliki tingkat kupon tetap (fixed rate) yang akan ditetapkan pada lelang besok.
Maka pada lelang esok hari pemerintah akan menawarkan total tujuh seri SUN dan menargetkan dana indikatif sebanyak Rp33 triliun dan target maksimal Rp49,5 triliun.
Dana indikatif tersebut naik jika dibandingkan dengan dana indikatif pada lelang SUN sebelumnya pada 22 Juni 2021 yaitu sebesar Rp30 triliun dengan target maksimal Rp45 triliun.
Ezra mengungkapkan bahwa kenaikan target menyesuaikan target issuance kuartal III/2021 pemerintah. Hal tersebut menurutnya menunjukkan pemerintah merasa lelang esok merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan target penerbitan di tengah permintaan yang meningkat dan kondisi global yang lebih kondusif.