Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II di Bawah Prediksi, IHSG Ditutup Lesu

Hingga sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG turun 0,29 persen atau 17,4 poin menjadi 6.005,61. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.988,47-6.036,98.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabung (IHSG) ditutup lesu pada perdagangan Senin (5/7/2021) seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi.

Pada sesi I, IHSG koreksi 0,52 persen atau 31,37 poin menjadi 5.991,64, terjerembab ke bawah 6.000.

Hingga sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG turun 0,29 persen atau 17,4 poin menjadi 6.005,61. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.988,47-6.036,98.

Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengatakan penurunan IHSG dipengaruhi oleh sentimen negatif dari lonjakan data Covid-19 di dalam negeri yang masih tinggi.

Meski begitu, Kiswoyo menyampaikan IHSG akan berangsur meningkat seiring dengan adanya peningkatan angka vaksinasi di Indonesia. Dia juga menyampaikan penurunan ini hanya bersifat sementara dan akan kembali naik.

"Jadi penurunan IHSG ini cuma sementara saja, kalau data kasus Covid-19 turun dan vaksinasinya berhasil, IHSG akan kembali naik lagi," ucapnya ketika dihubungi Bisnis, Senin (5/7/2021).

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan BI telah memproyeksikan ekonomi kuartal II/2021 akan tumbuh sebesar 7 persen. Namun, melihat lonjakan yang tinggi pada dua minggu terakhir Juni 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih rendah dari 7 persen.

“Kami harus melihat 2 minggu terakhir dampaknya seperti apa, mungkin lebih rendah dari 7 persen, tapi akan lebih tinggi dari 6 persen,” katanya dalam acara Silaturahmi Keluarga Besar ISEI 2021 secara virtual, Senin (5/7/2021).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa semester I/2021 pemulihan ekonomi di tengah pandemi sudah terlihat cukup baik.

Meski pada kuartal I masih terkontraksi 0,74 persen, pada kuartal selanjutnya diperkirakan tumbuh melesat, yaitu sekitar 7 persen. Dengan begitu, pada semester awal, angkanya dalam rentang 3,1 persen hingga 3,3 persen.

“Untuk semester II akan sangat bergantung pada kondisi Covid-19. Terutama berapa lama kenaikan Covid-19 dan pengetatan akan dilakukan,” katanya pada konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).

Sejalan dengan proyeksi BI, Kiswoyo juga menilai dengan kondisi pasar hingga saat ini pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 tidak sampai pada angka 7 persen.

Meski begitu, dia melihat optimisme pasar pada paruh kedua tahun akan naik dengan catatan perlu melihat pada data vaksinasi.

"Kalau target pemerintah 2 juta vaksin dalam satu hari bisa dipenuhi selama tiga minggu atau sebulan, optimis orang-orang akan tinggi lagi," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper