Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekap Bursa Sepekan, Kenaikan Kapitalisasi Pasar hingga 3 Emiten Baru

Rata-rata frekuensi harian bursa selama sepekan juga mengalami peningkatan sebesar 0,61 persen menjadi 1.163.664 transaksi dari 1.156.570 transaksi pada penutupan pekan sebelumnya.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar modal Indonesia mampu mencatatkan kenaikan kapitalisasi pasar sepanjang periode 28 Juni -2 Juli 2021. Tiga emiten baru juga resmi melantai di bursa Indonesia selama periode 1 minggu tersebut.

Data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan menunjukkan mayoritas kategori ditutup positif. Peningkatan tertinggi pada pekan ini terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa yang mengalami peningkatan sebesar 4,18 persen menjadi 19,346 miliar saham dari 18,570 miliar saham selama sepekan yang lalu.

Kemudian, rata-rata frekuensi harian bursa selama sepekan juga mengalami peningkatan sebesar 0,61 persen menjadi 1.163.664 transaksi dari 1.156.570 transaksi pada penutupan pekan sebelumnya.

Kapitalisasi pasar selama sepekan turut meningkat sebesar 0,38 persen menjadi Rp7.154,948 triliun dari Rp7.128,143 triliun dari pekan sebelumnya.

“Penurunan hanya terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian, yaitu turun 0,23 persen menjadi Rp11,365 triliun dari Rp11,391 triliun pada pekan sebelumnya,” demikian keterangan resmi BEI, Sabtu (3/7/2021).

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini masih ditutup pada level 6.023,008 naik 0,01 persen dari 6.022,399 pada pekan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi di tengah pemberlakuan PPKM Darurat.

Adapun, pada perdagangan Jumat kemarin, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp257,73 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp16,287 triliun.

Selama sepekan ini, 3 emiten resmi melakukan pencatatan perdana saham atau IPO. Pada Senin (28/6/2021) PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) yang bergerak di sektor industri emas resmi tercatat pada Papan Utama BEI dan merupakan perusahaan ke-21 yang tercatat di BEI pada tahun 2021.

Kemudian pada Rabu (30/6/2021) PT Era Graharealty Tbk dengan kode saham IPAC, serta pencatatan perdana saham dan waran PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB) resmi menjadi perusahaan ke-22 dan ke-23 yang tercatat di BEI pada tahun 2021.

IPAC tercatat pada Papan Akselerasi BEI, sedangkan MASB tercatat pada Papan Pengembangan BEI. Meski tercatat pada hari yang sama, keduanya berasal dari latar belakang yang berbeda, IPAC bergerak pada sektor dan sub sektor Properties & Real Estate, adapun Industri dan sub industri IPAC adalah Real Estate Management & Development.

Sementara itu, MASB bergerak pada sektor Financials dengan sub sektor Bank, adapun Industri dan sub industri dari MASB adalah Banks.

BEI juga melakukan pencatatan perdana Sukuk Mudharabahpada Juli 2021. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk resmi dicatatkan pada Jumat kemarin nilai nominal sebesar Rp350 miliar dan jangka waktu 367 hari.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Sukuk Mudharabah ini adalah idA(sy) (Single A Syariah). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Sementara itu, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 36 Emisi dari 29 Emiten senilai Rp39,78 triliun.

Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 466 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp422,43 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 126 Emiten.

Selanjutnya, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 150 seri dengan nilai nominal Rp4.282,62 triliun dan USD400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,39 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper