Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal Semester II IHSG Dibuka Menguat, Asing Serbu Saham INDF & BMRI

Pada pembukaan hari ini, sebanyak 249 saham menguat, 236 saham melemah dan 140 saham bergerak ditempat.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan dibuka menguat mengawali semester II/2021, Kamis (1/7/2021). Sejumlah saham milik Grup Salim menjadi incaran investor asing.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di level 6.001,12 dan langsung menguat 0,40 persen ke level 6.009,45 pada pukul 09.05 WIB.

Investor asing tercatat melakukan transaksi beli bersih sebesar Rp26,69 miliar. Tercatat, sebanyak 249 saham menguat, 236 saham melemah dan 140 saham bergerak ditempat.

Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dibeli asing senilai Rp9,1 miliar, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dibeli asing asing Rp8,9 miliar, dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) diborong asing Rp7,9 miliar.

Tak ketinggalan saham PT MNC Studio International Tbk (MSIN) dibeli asing senilai Rp3,4 miliar, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dibeli Rp2,7 mliar, dan saham PT Astra International Tbk diborong Rp2 miliar.

Penguatan indeks dipimpin oleh MITI yang naik 28,07 persen, disusul BBHI naik 6,81 persen, LSIP menguat 5,85 persen, dan MMLP naik 5,41 persen.

Sementara itu, pelemahan indeks dipimpin oleh POLA yang terkoreksi 6,93 persen, diikuti AGRO turun 4,88 persen, JSKY melemah 2,78 persen, dan BRMS yang melemah 2,52 persen.

Sebelumnya, Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar mengatakan, pihaknya optimistis IHSG dapat kembali tumbuh pada semester II/2021. Kinerja indeks acuan ini dapat lebih baik dibandingkan 6 bulan pertama tahun ini yang cenderung datar.

“Pergerakan IHSG dibayangi beberapa hambatan seperti rencana BPJS-TK untuk mengurangi porsi investasi di pasar modal; serta lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di awal tahun dan menjelang akhir semester I/2021,” jelasnya saat dihubungi pada Rabu (30/6/2021).

Ia memaparkan, salah satu sentimen yang akan menopang pergerakan IHSG adalah penyesuaian ulang (rebalancing) dari perubahan metode pembobotan indeks. Hal ini akan membuat pelaku pasar seperti manajer investasi juga melakukan penyesuaian tertentu.

Selain itu, rencana IPO jumbo dari beberapa calon emiten besar juga akan menjadi sentimen positif. Kehadiran startup unicorn seperti Bukalapak dan GoTo diyakini akan menggairahkan pasar saham domestik pada semester II/2021.

Pasar juga akan terus memantau progres penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper