Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,92 triliun atau meningkat 0,6 persen dari Rp1,91 triliun pada 2019 (year-on-year). Sementara itu, jumlah beban yang ditanggung pada 2020 mencapai Rp1,28 triliun atau menurun 3,2 persen dari 2019
“BEI berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp487,41 miliar pada 2020 atau tumbuh 9,5 persen dari 2019,” tulis BEI dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (30/6/2021).
Meski dihantam pandemi Covid-19, Pasar Modal Indonesia selama 2020 berhasil mencatatkan kinerja positif sejak pertengahan hingga akhir tahun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.979 atau hampir mencapai 6.000 setelah sempat turun lebih dari 37 persen ke level 3.937 pada Maret 2020.
Sementara itu, Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) ditutup sebesar Rp9,2 triliun. BEI menyebutkan pada 2020 perdagangan harian menyentuh rekor tertingginya, yaitu 1.697.537 kali transaksi tepatnya pada tanggal 22 Desember 2020.
Kinerja positif pasar modal selama 2021 membuat optimistis BEI meningkat untuk mengembangkan kinerja pada tahun ini.
“Hal ini memberikan optimisme untuk perkembangan kinerja Pasar Modal di tahun 2021,” kata BEI.
BEI juga menyebutkan 2020 merupakan tahun kebangkitan ritel domestik. Otoritas bursa mencatatkan total investor di Pasar Modal Indonesia mencapai 3,88 juta atau meningkat 56 persen dari 2019.
Perdagangan saham di 2020 juga turut didominasi oleh Investor domestik ritel yang jumlahnya mencapai hingga 48 persen dari total nilai perdagangan harian.
Sebagai informasi, pada 2020 BEI telah membukukan nilai total aset sebesar Rp8,84 triliun atau mengalami kenaikan 22,7 persen dari 2019 dan total kewajiban (liabilitas) sebesar Rp3,73 triliun atau naik 35,4 persen dari 2019.