Bisnis.com, JAKARTA – Pembobotan ulang indeks serta rencana-rencana IPO jumbo akan mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester II/2020.
Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar mengatakan, pihaknya optimistis IHSG dapat kembali tumbuh pada semester II/2021. Kinerja indeks acuan ini dapat lebih baik dibandingkan 6 bulan pertama tahun ini yang cenderung datar.
“Pergerakan IHSG dibayangi beberapa hambatan seperti rencana BPJS-TK untuk mengurangi porsi investasi di pasar modal; serta lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di awal tahun dan menjelang akhir semester I/2021,” jelasnya saat dihubungi Bisnis pada Rabu (30/6/2021).
Ia memaparkan, salah satu sentimen yang akan menopang pergerakan IHSG adalah penyesuaian ulang (rebalancing) dari perubahan metode pembobotan indeks. Hal ini akan membuat pelaku pasar seperti manajer investasi juga melakukan penyesuaian tertentu
Selain itu, rencana IPO jumbo dari beberapa calon emiten besar juga akan menjadi sentimen positif. Kehadiran startup unicorn seperti Bukalapak dan GoTo diyakini akan menggairahkan pasar saham domestik pada semester II/2021.
Pasar juga akan terus memantau progres penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga
Sementara itu, dari luar negeri, rencana tapering oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) juga dapat memicu penguatan pada IHSG pada paruh kedua tahun 2021. Seiring dengan hal tersebut, Anggaraksa masih mempertahankan proyeksi IHSG akhir tahun 2021 di level 6.800.
Anggaraksa melanjutkan, pada semester II/2021 investor dapat mencermati emiten-emiten pada sektor telekomunikasi. Menurutnya, fundamental emiten pada sektor ini masih sangat bagus seiring dengan prospek permintaan terhadap paket data yang akan terus meningkat.
“Pertumbuhan permintaan layanan data ini masih akan terjadi baik pada masa pandemic maupun setelahnya,” jelasnya.
Adapun, Anggaraksa merekomendasikan saham TLKM dengan target harga Rp4.400, EXCL senilai Rp3.150, dan TOWR pada level Rp1.520 sebagai opsi yang dapat dikoleksi oleh para investor.