Bisnis.com, JAKARTA — Daya tarik saham emiten-emiten berkapitalisasi pasar besar (big caps) diyakini masih menarik dicermati sepanjang semester II/2021.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, lesunya pergerakan saham-saham big caps utamanya disebabkan oleh sejumlah sentimen negatif. Salah satu sentimen tersebut adalah melonjaknya angka kasus positif virus corona yang turut menekan perekonomian.
“Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap taper tantrum yang akan dilakukan oleh The Fed juga ikut membebani laju saham big caps,” katanya saat dihubungi Bisnis pada Rabu (30/6/2021).
Menurut Nico, prospek saham-saham berkapitalisasi pasar besar masih cukup positif untuk semester II/2021. Meski demikian, prospek tersebut amat bergantung pada sektor-sektor tertentu.
Salah satu sektor saham yang masih potensial adalah perbankan. Nico memaparkan, kinerja saham pada sektor ini belum terlalu terlihat sepanjang semester I/2021 seiring dengan laju pemulihan ekonomi yang lamban di awal tahun.
“Pada awal tahun, belum begitu terlihat kinerjanya (sektor perbankan). Tetapi ke depannya masih cukup menarik,” ujarnya.
Baca Juga
Segmen saham lain yang patut dicermati oleh para investor adalah teknologi. Menurut Nico, dengan rencana IPO Bukalapak dan GoTo akan semakin menggairahkan pasar saham, terutama untuk emiten-emiten pada sektor teknologi seiring dengan revolusi industri 4.0 yang terus berjalan.
Kendati demikian, Nico juga mengingatkan prospek emiten-emiten tersebut juga amat bergantung pada upaya pemerintah dalam mengendalikan penyebaran virus corona di Indonesia. Apabila laju penyebaran dapat ditekan lebih cepat, maka kesempatan pemulihan dan rebound saham-saham big caps akan semakin terbuka.
Selain itu, Nico menambahkan, investor sebaiknya tidak hanya mencari saham-saham big caps yang sedang terdiskon. Ia menyarankan investor untuk turut mencari saham big caps yang memiliki potensi kenaikan valuasi yang tinggi di masa mendatang.
“Contohnya saja seperti ARTO, EMTK, atau DCII. Mereka ini masih terus berkembang dan potensinya masih sangat besar di masa depan, utamanya karena perkembangan teknologi,” jelas Nico.
Selain itu, Nico juga merekomendasikan sejumlah saham lain seperti BBCA, BMRI, BBRI, dan INCO untuk dicermati pada semester II/2021.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.