Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten anyar PT Era Graharealty Tbk. menanjak 10 persen setelah perdagangan perdana sahamnya dibuka hari ini, Rabu (30/6/2021).
Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (30/6/2021), saham dengan ticker IPAC tersebut menguat 10 persen menjadi Rp132 pada pukul 09.30 WIB. IPAC diperdagangkan sebanyak 3 kali dengan nilai transaksi Rp39.600 atau sebanyak 300 saham.
Adapun, Era Graharealty menjadi perusahaan terbuka ke-22 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak awal tahun. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT UOB Kay Hian Sekuritas.
“Hal ini merupakan key milestone dalam perjalanan perseroan untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang akuntabel dan transparan kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis kedepan,” kata Direktur Utama Era Graharealty Darmadi Darmawangsa, Rabu (30/6/2021).
IPAC melepas 189,97 juta saham biasa atas nama lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) atau 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Perinciannya, sebanyak 47,36 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan. Sedangkan sebanyak 142,60 juta saham merupakan saham biasa atas nama milik PT Realti Indo Mandiri untuk saham divestasi.
Adapun, harga penawaran dalam IPO ini sebesar Rp120, sehingga perseroan mendapatkan dana segar senilai Rp22,79 miliar. Namun, apabila mengurangi divestasi dari PT Realti Indo Mandiri, pemegang lisensi properti ERA Indonesia ini hanya mendapatkan Rp5,68 miliar dalam aksi korporasi ini.
Darmadi mengatakan dana hasil IPO tersebut seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja terkait kegiatan operasional perseroan seperti marketing, rekrutmen member broker dan agen baru, memperkuat eksisting brand perseroan saat ini, pengembangan sistem TI, pelatihan berstandar internasional, serta pengembangan kerjasama dengan pengembang untuk memasarkan proyek properti.
“Kami dengan bangga menginformasikan bahwa IPAC mengalami oversubscribed sebanyak 381,8 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) setelah masa penawaran perdana saham yang berlangsung pada tanggal 18–23 Juni 2021,” kata Head of Corporate Finance PT UOB Kay Hian Sekuritas Daud Gunawan.