Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) tidak diikuti oleh tren serupa pada kinerja saham perkebunan pada Selasa (29/6/2021).
Berdasarkan data dari Bursa Malaysia, harga CPO untuk kontrak teraktif turun 32 poin pada posisi 3.506 ringgit per ton. Sementara itu, harga CPO berjangka kontrak pengiriman teraktif selanjutnya juga turun 42 poin pada level harga 3.465 ringgit per ton.
Koreksi harga minyak kelapa sawit mentah tidak menimbulkan efek serupa terhadap emiten perkebunan. Tercatat, mayoritas emiten di sektor tersebut mengalami penguatan hingga penutupan perdagangan sesi I pada pukul 11.30 WIB.
Saham PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan kenaikan tertinggi sejauh ini setelah melesat 5,11 persen ke posisi Rp1.850. Menyusul dibelakangnya adalah PT Provident Agro Tbk (PALM) yang naik 3,41 persen ke Rp515.
Menyusul PALM, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) turut menguat sebesar 2,33 persen ke posisi harga Rp488 per saham. Pada posisi keempat, PT PP Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 1,65 persen ke Rp7.700.
Kemudian, saham PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) bergerak naik 0,82 persen pada level harga Rp3.690. disusul oleh PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang masing-masing menguat 0,82 persen dan 0,47 persen.
Sementara itu, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) terpantau turun pada level harga Rp630, atau terkoreksi 0,79 persen. Saham PT Triputa Agro Persada Tbk (TAPG) juga melemah 0,70 persen diikuti oleh PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) dengan penurunan 0,51 persen.