Bisnis.com, JAKARTA — PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan modul electronic voting (e-Voting) pada platform Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) elektronik eASY.KSEI.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menjelaskan, modul e-Voting ini memiliki fitur utama webinar RUPS secara live streaming, yang memungkinkan kehadiran pemegang saham dan pemberian kuasa secara elektronik.
Adapun modul ini menyusul modul e-Proxy yang diluncurkan KSEI pada tahun lalu, yang mana di hari pertama peluncurannya, eASY.KSEI langsung digunakan oleh 10 Emiten untuk penyelenggaraan 15 RUPS.
Menurut Uriep, di tenga pandemi COVID-19 yang belum mereda, kebutuhan akan adanya platform elektronik untuk penyelenggaraan kegiatan secara online menjadi salah satu kebutuhan utama, tidak terkecuali bagi industri pasar modal.
“eASY.KSEI merupakan platform elektronik yang dapat digunakan investor untuk memberikan suara dan menyaksikan pelaksanaan RUPS secara online,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/6/2021)
Lebih lanjut, dia menyebut eASY.KSEI merupakan upaya KSEI untuk meningkatkan efisiensi penyelenggaraan RUPS Emiten.
Baca Juga
Selain itu, KSEI juga berharap bahwa eASY.KSEI dapat meningkatkan partisipasi investor untuk menghadiri RUPS, terutama di masa pandemi COVID-19 karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat.
Dia juga mengatakan penerapan eASY.KSEI sesuai dengan kondisi demografi serta karakteristik investor pasar modal Indonesia.
Berdasarkan data Single Investor Identification (SID) yang tercatat di KSEI hingga 24 Juni 2021, jumlah investor saham telah mencapai 2.493.315, dengan jumlah investor yang berdomisili di Jakarta sekitar 17 persen.
Sementara sisanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Dari jumlah tersebut, lebih dari 36 persen investor memiliki lebih dari satu saham. Dari sisi profil investor pasar modal, saat ini sekitar 60 persen investor didominasi oleh milenial dan generasi Z yang fasih dengan teknologi online dan digital.
Pengembangan eASY.KSEI merupakan hasil kerjasama dengan Merkezi Kayit Kurulusu (MKK), lembaga Kustodian sentral Turki. Adapun nilai investasi untuk pengembangan platform tersebut sekitar Rp17,5 miliar.
CEO and Broad Member MKK Arikan menyatakan peluncuran modul e-Voting pada eASY.KSEI merupakan tonggak sejarah dan kisah sukses bagi MKK dan KSEI, yang mana eASY.KSEI membentuk reputasi MKK di arena global dan menjadi kontribusi MKK pada industri ekonomi dan pasar modal Turki.
Platform ini dikembangkan dengan standar tinggi dalam tata kelola perusahaan, yang merupakan elemen kunci untuk meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong peluang investasi lintas batas.” Kata Arikan.
Investor dapat mengakses eASY.KSEI melalui website fasilitas AKSes KSEI (https://akses.ksei.co.id), menggunakan username dan password yang telah dimiliki. Kemudian mengakses eASY.KSEI pada menu yang tersedia tanpa perlu melakukan login ulang ke platform eASY.KSEI.
Saat ini, jenis investor yang dapat menggunakan eASY.KSEI masih terbatas pada investor individu domestik. Sedangkan institusi Partisipan dan Pemakai Jasa KSEI, seperti Perusahaan Efek, Bank Kustodian, Emiten dan BAE, dapat langsung mengakses platform eASY.KSEI.
Pihak-pihak tersebut dapat memanfaatkan eASY.KSEI untuk saling berinteraksi dalam kegiatan RUPS, mulai dari pengumuman dan pemanggilan RUPS oleh Emiten, pemberian kuasa, proses registrasi, perhitungan kuorum kehadiran, perhitungan hasil voting, sampai dengan pelaporan risalah ringkas RUPS yang akan di-upload oleh Emiten.
Terakhir, Uriep menegaskan KSEI berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan layanan eASY.KSEI untuk memenuhi kebutuhan industri pasar modal di masa mendatang.
Beberapa pengembangan yang sudah direncanakan di tahun 2021, antara lain mengakomodasi pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Obligasi, Rapat Umum Pemegang Unit Penyertaan, dan Multiple Voting Share.
“Dengan adanya pengembangan ini, KSEI berharap eASY.KSEI dapat menjadi salah satu infrastruktur yang turut serta meningkatkan efisiensi bagi para pelaku sekaligus memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan praktik tata kelola perusahaan yang baik di pasar modal Indonesia,” tutupnya.