Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berakhir Melemah, Tapi Mampu Kembali ke Level 6.000

IHSG ditutup terkoreksi 1,011 persen atau 61,32 poin ke level 6.007,12. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.944,05-6.070,41.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu kembali ke level 6.000 meskipun masih ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (18/6/2021).

Pada penutupan perdagangan, IHSG ditutup terkoreksi 1,011 persen atau 61,32 poin ke level 6.007,12. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.944,05-6.070,41.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 112 saham menguat, sedangkan 412 saham melemah dan 122 saham stagnan.

Volume transaksi pada hari ini tercatat mencapai 26,46 miliar saham dengan nilai sebesar Rp16.875 triliun. Adapun investor asing mencatatkan net sell senilai Rp223,38 miliar.

Investor asing melepas sejumlah saham seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dengan net sell sebesar Rp156,1 miliar dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. sebesar Rp129,8 miliar.

Sementara itu, investor asing juga melepas saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dengan net sell Rp55,2 miliar dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP ) sebesar Rp43,1 miliar.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan sentimen paling negatif yang mendera IHSG pada perdagangan hari ini adalah lonjakan kasus Covid-19 dari sekitar 9.000 kasus aktif menjadi 12.000-an.

“Investor mulai khawatir karena kalau lonjakan ini berlanjut mau nggak mau pasti aktivitas ekonomi akan kembali dibatasi selain menggencarkan program vaksinasi nasional,” katanya kepada Bisnis, Jumat (18/6/2021)

Selain itu, Mino menyebut ada tambahan sentimen negatif lainnya tentang perubahan proyeksi kenaikan suku bunga dan inflasi di AS serta terkoreksinya mayoritas harga komoditas jelang akhir pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper