Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom memprediksi investor asing masih berselera untuk menambah kepemilikannya terhadap lelang surat berharga negara (SBN) di Tanah Air karena menurunnya ekspektasi inflasi di Amerika Serikat.
Vice President Economist PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengungkapkan para investor asing kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia karena menurunnya ekspektasi inflasi di Amerika Serikat.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperlihatkan jumlah investasi investor asing selama bulan Juni 2021 bertambah sebesar Rp23,89 triliun.
Josua mengungkapkan angka tersebut menjadi salah satu aksi beli atau net buy tertinggi dibandingkan institusi lainnya. Kenaikan angka ini yang menurutnya merupakan dampak menurunya ekspektasi inflasi di AS.
“Ke depannya, appetite dari investor asing cenderung masih akan mengalami kenaikan terutama ketika aktivitas ekonomi mulai kembali di semester kedua mendatang,” ujar Josua saat dihubungi Bisnis, Selasa (15/6/2021).
Di sisi lain, menurutnya pada semester kedua mendatang akan ada ancaman dari risiko tapering terutama jika perekonomian di AS mengalami pemulihan yang relatif cepat.
Baca Juga
Namun dia menambahkan asumsi tertahannya investor asing tersebut baru terjadi ketika sinyal tapering dari Federal Reserve di AS sudah jelas. Menurutnya sejauh ini The Fed masih menyatakan bahwa tapering belum akan dilakukan dalam dalam waktu dekat.
“Oleh karena itu, diperkirakan tren dari net buy investor asing di SBN akan tetap berlanjut pada semester kedua mendatang,” ujar Josua.