Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Q1/2021, Gunung Raja Paksi (GGRP) Cetak Laba Bersih US$7,40 Juta

Di tengah masa pandemi, PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GRP) mampu membukukan kinerja positif. Pada triwulan pertama 2021 industri baja nasional tersebut berhasil mencetak laba bersih US$7,40 juta. 
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). /Antara Foto-Fakhri Hermansyah
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). /Antara Foto-Fakhri Hermansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah masa pandemi, PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) mampu membukukan kinerja positif. Pada triwulan pertama 2021 industri baja nasional tersebut berhasil mencetak laba bersih US$7,40 juta. 

“Tentu menggembirakan. Capaian ini membuat kami optimistis mencapai target 2021,” tegas Budi Raharjo Legowo, Chief Financial Officer GGRP, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021). 

Budi menjelaskan, GGRP memang menargetkan peningkatan laba bersih pada tahun fiskal 2021. Jika pada tahun fiskal 2020, perusahaan mengalami rugi bersih US$8,9 juta, maka pada tahun fiskal 2021, laba bersih yang diproyeksikan lebih dari US$20 juta. 

“Meski proyeksi penjualan pada tahun fiskal 2021 akan mirip dengan penjualan pada tahun fiskal 2020, tetapi perseroan menargetkan peningkatan laba bersih. Kami bersyukur, tanda-tanda pemenuhan target sudah terlihat pada triwulan pertama ini,” tegasnya. 

Menurut Budi, kinerja positif pada triwulan pertama 2021 tersebut, juga didukung pasar domestik yang mulai bangkit. Pasalnya, imbuh Budi, kondisi tersebut turut membangkitkan sektor infrastruktur dan manufaktur yang merupakan industri konsumen produk baja.

Selain itu, lanjutnya, guna mendukung kinerja, perusahaan juga terus berusaha mengembangkan penjualan baja ke mancanegara. Selama ini, sejumlah negara yang menjadi pasar ekspor GGRP antara lain Kanada, Malaysia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

“Untuk ekspor, target kami setidaknya sama seperti tahun lalu, yaitu sekitar 5 persen dari total penjualan bersih perusahaan,” ujarnya. 

Budi mengatakan, pada 2021 GGRP menyediakan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar US$ 60 juta. Dana tersebut rencananya dipakai untuk meningkatkan (upgrade) fasilitas produksi Light Section Mill (LSM) and Medium Section Mill (MSM).

“Hingga saat ini, progres penyerapan Capex sudah mencapai sekitar 30%. Project LSM sudah tahap final pengiriman parts dari luar negeri. Sedangkan project MSM dalam tahap final negosiasi dengan equipment vendor, yang akan dilanjutkan dengan tahap awal negosiasi dengan financier,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper