Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HERO Tutup Giant Tak Untungkan Pesaingnya, Ini Kata Fitch Ratings

Pasar ritel grosir Indonesia sebenarnya didominasi oleh format minimarket kecil seperti Alfamart dan Indomaret.
Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Minggu (23/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Minggu (23/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Fitch Ratings menilai rencana penutupan operasi hypermarket Giant milik PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) pada akhir Juli 2021 tidak akan menguntungkan operator hypermarket lain seperti PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) dengan Hypermart dan pemain besar lainnya seperti Carrefour dan Transmart.

Direktur Fitch Ratings Olly Prayudi menilai operator-operator ini masih akan menghadapi persaingan ketat dari format minimarket yang lebih kecil dan pengecer kelontong tradisional meskipun persaingan dari hypermarket menurun.

HERO telah mengumumkan bahwa mereka akan menutup semua toko Giant dan berpotensi menggantinya dengan toko format supermarket, Hero atau IKEA.

Fitch berharap penutupan tersebut tidak akan berarti lebih banyak ruang untuk ekspansi format hypermarket lainnya, karena hypermarket secara bertahap kehilangan daya tarik mereknya bagi konsumen Indonesia.

Hypermart memiliki sekitar 90 toko pada akhir tahun 2020, turun dari lebih dari 100 toko pada akhir tahun 2019. Giant memiliki 75 gerai, terdiri dari Giant Ekstra dengan format besar dan Giant Ekspres dengan format lebih kecil, setelah menutup 25 gerai sejak 2019.

Pasar ritel grosir Indonesia didominasi oleh format minimarket kecil seperti Alfamart milik PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang diberi nilai AA- dengan prospek stabil dan Indomaret milik PT Indomarco Prismatama, dengan masing-masing lebih dari 15.000 toko di seluruh Indonesia.

Alfamart menambah lebih dari 1.000 toko sementara Indomaret menambah 700 toko selama 2020 sementara para pelaku hypermarket berjuang untuk mempertahankan kehadiran toko mereka. "

"Keunggulan kompetitif minimarket dalam hal daya tawar yang kuat dengan pemasok dan kedekatan dengan pembeli akan menyulitkan operator hypermarket untuk memperluas kehadirannya, meskipun persaingan di ruang hypermarket berkurang," katanya dalam keterbukaan, dikutip Jumat (4/6/2021).

Kinerja keuangan hypermarket yang sedang lesu juga semakin mempersulit persaingan dengan minimarket. HERO terus mengalami kerugian operasional sementara pendapatannya turun 16 persen secara tahunan menjadi Rp1,7 triliun pada kuartal I/2021 dari Rp2,6 triliun pada kuartal I/2020.

Hypermart MPPA juga akan mengalami kesulitan untuk memperluas gerainya secara signifikan, karena pendapatannya menurun sebesar 22 persen selama tahun 2020 dan terus mengalami kerugian operasional.

Di sisi lain, Fitch memperkirakan Alfamart akan terus membukukan pertumbuhan pendapatan sekitar 5 persen pada 2021 sambil mempertahankan marjin EBITDA yang stabil di sekitar 6 persen, didukung oleh kombinasi ekspansi toko dan pemulihan pertumbuhan penjualan toko yang sama.

Proposisi bisnis hypermarket dalam hal area toko yang lebih besar juga menghasilkan biaya operasi yang lebih tinggi dalam hal sewa dan tenaga kerja untuk dijalankan dibandingkan dengan minimarket.

Sebagai perbandingan, beban gaji HERO menyumbang sekitar 10-13 persen dari total pendapatan sepanjang 2019-2020 sedangkan beban serupa hanya menyumbang 8-9 persen dari total pendapatan Alfamart.

"Fitch percaya bahwa pemulihan lalu lintas toko seiring meredanya pandemi Covid-19 juga akan lebih menguntungkan format yang lebih kecil daripada format besar," katanya.

Belanja bahan makanan di lingkungan sendiri memerlukan biaya transaksi yang lebih rendah bagi konsumen dalam hal melakukan perjalanan dan waktu yang terlibat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper