Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Optimisme OPEC+, Harga Minyak Global Tetap Panas

Optimisme Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (The Organization of the Petroleum Exporting Countries) dan sekutunya atau OPEC+ terkait prospek permintaan yang positif menjadi katalis utama kenaikan harga minyak.
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia melanjutkan tren penguatannya setelah mencatat level tertinggi sejak Oktober 2018 lalu.

Optimisme Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (The Organization of the Petroleum Exporting Countries) dan sekutunya atau OPEC+ terkait prospek permintaan yang positif menjadi katalis utama.

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (2/6/2021), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sempat terpantau menguat hingga 0,32 persen pada US$67,94 per barel. Sementara itu, minyak jenis Brent kontrak Agustus 2021 terpantau naik 0,34 persen pada posisi US$70,49 per barel.

Sepanjang tahun ini, harga minyak dunia telah naik sekitar 40 persen seiring dengan pemulihan ekonomi di AS, China dan sebagian Eropa yang memicu peningkatan konsumsi bahan bakar. Hal ini terjadi ditengah lonjakan kasus positif virus corona yang melanda India.

Di sisi lain, International Energy Agency (IEA) menyebutkan pemulihan permintaan global akan mencatat kenaikan pada level sebelum terjadinya pandemi.

Head of Commodities Strategy di ING Group Warren Patterson menyebutkan, sentimen pada pasar minyak global saat ini sangat positif seiring dengan pemulihan permintaan di AS dan Eropa

“Permintaan minyak kemungkinan akan mendekati level sebelum pandemi di angka 98 persen pada akhir tahun ini,” kata Patterson dikutip dari Bloomberg.

Sentimen utama yang mempengaruhi tren positif harga minyak adalah optimisme negara-negara anggota OPEC+ terkait perbaikan permintaan. Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan ruang perbaikan permintaan minyak kedepannya sangat positif.

Pernyataan tersebut diungkapkan seiring dengan pengesahan keputusan peningkatan output harian untuk bulan Juli 2021. Di sisi lain, Rusia juga mengemukakan optimismenya terhadap pemulihan ekonomi secara bertahap.

Pada Selasa (1/6/2021) lalu, OPEC+ telah sepakat untuk tetap menambah output harian minyak dunia sebesar 841.000 barel per hari. Langkah ini melanjutkan kebijakan yang telah dilakukan pada Mei dan Juni lalu, meski OPEC+ tidak memberikan gambaran pasti terhadap langkah penambahan pasokan kedepannya.

Katalis lain yang mendukung pasar minyak global adalah indikasi kembali berlakunya perjanjian nuklir 2015 oleh Iran yang saat ini tengah dibekukan. Pejabat pemerintahan Iran menyebutkan kesepakatan ini diperkirakan masuk dalam tahap finalisasi Agustus mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper