Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau parkir di zona hijau dan ditutup pada level tertinggi untuk hari ini, Rabu (2/6/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup parkir di level 6.031,58 setelah melesat 1,41 persen atau 84,12 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.991,51-6.031,58.
Pada penutupan, tercatat total transaksi sebesar Rp14,78 triliun, dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing senilai Rp507,44 miliar.
Melalui seluruh konstituen sebanyak 356 saham ditutup menguat, 164 saham terkoreksi, sedangkan 131 saham terpantau stagnan pada akhir perdagangan hari ini.
Investor asing tercatat paling banyak mengoleksi saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan diborong sebanyak Rp227,6 miliar, sehingga saham BBCA naik 1,41 persen atai 450 poin ke level Rp32.325.
Pada akhir perdagangan, investor asing memburu saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), sehingga menjadikannya salah satu saham paling banyak diburu asing dengan net buy mencapai Rp82,8 miliar. Saham ANTM pun naik 4,08 persen atau 100 poin di level Rp2.550.
Baca Juga
Selanjutnya saham PGAS, UNTR dan ADRO berturut-turut diburu asing dengan masing-masing net buy sebanyak Rp82,0 miliar, Rp73,9 miliar, dan Rp73,9 miliar.
Sebaliknya, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) menjadi salah satu saham paling banyak dilego asing dengan aksi jual sebanyak Rp7,9 miliar. Saham EMTK pun turun sebanyak 0,43 persen atau 10 poin ke level Rp2.340.
Selain itu asing juga menjual saham PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) senilai Rp7,4 miliar. Saham WOOD kini turun 0,62 persen atau 5 poin yang menempatkannya di posisi Rp805.
Sementara itu, saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menjadi yang paling banyak dijual asing yaitu sebesar Rp117,5 miliar. Namun demikian, saham TBIG masih mampu menguat 8,49 persen atau 220 poin ke level Rp2.810.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali menguat pada perdagangan Rabu(2/6/2021).
"Pergerakan didorong oleh optimisme dari pembagian dividen oleh beberapa emiten di pekan ini," ujar Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam laporannya.
Dennies memprediksi IHSG akan menguat. Secara teknikal terlihat ada potensi uptrend jangka pendek yang didukung indicator MACD yang mengindikasikan trend akumulasi.
IHS Markit mencatat PMI manufaktur Indonesia berada di level 55,3. Angka ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan indeks ini.
Penguatan IHSG siang ini tidak lepas dari optimisme setelah rilis data Purchasing Manargers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode Mei 2021 yang naik dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 54,6.
Direktur Asosiasi Ekonomi IHS Markit Jingyi Pan mengatakan sektor manufaktur Indonesia berkembang cepat pada bulan Mei.
Permintaan baru, output, dan pembelian naik pada tingkat yang belum pernah terjadi selama 10 tahun sejarah survei, sementara ketenagakerjaan kembali bertumbuh setelah 14 bulan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas operasional yang meningkat.