Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) menghasilkan sejumlah keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (28/5/2021).
Dalam RUPST, SSMS mengalokasikan Rp290.427.470.000 atau Rp290,43 miliar dari laba 2020 sebagai dividen tunai. Nilai itu setara dengan 50 persen dari laba bersih 2020.
"Pemegang saham yang berhak atas dividen tunai ialah yang terdaftar pada 5 Mei 2021. Pembayaran dividen tunai dilakukan pada 26 Juni 2021," papar manajemen SSMS dalam keterangan resmi.
Sementara itu, perseroan juga menerima persetujuan tiga agenda RUPSLB. Pertama, Permohonan Persetujuan atas Rencana Penawaran umum berkelanjutan efek bersifat utang dengan denominasi rupiah dengan nilai secara keseluruhan sebanyak-banyaknya Rp2,5 triliun.
Kedua, persetujuan atas penjaminan asset untuk pengajuan pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan nilai secara keseluruhan sebanyak-banyaknya Rp4 triliun.
Ketiga, persetujuan atas penyesuaian ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 15/POJK.04/2020 tanggal 21 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
Baca Juga
Direktur Utama SSMS Vallautahan Subraminam menjelaskan kinerja SSMS yang positif pada tahun 2020 baik di sisi operasional maupun finansial merupakan suatu prestasi tersendiri, karena dapat tercapai di saat situasi makroekonomi global yang tidak mudah.
"Menyusul merebaknya situasi pandemi Covid-19, berdampak pada pelemahan kinerja dunia usaha secara global. Hal itu yang membuat Manajemen bersinergi untuk mengelola dengan menetapkan strategi dan kebijakan yang tepat oleh Perseroan,” tuturnya.
Pada laporan finansial, sepanjang 2020 SSMS mampu mencatatkan kenaikan angka penjualan dobel digit, yaitu sebesar 23% menjadi Rp4,04 triliun dan laba bruto yang naik 83% menjadi Rp1,84 triliun.
Laba usaha SSMS naik signifikan sebesar 169% menjadi Rp1,19 triliun, yang dipengaruhi oleh kenaikan harga jual produk sawit di pasar internasional.
Strategi lainnya pada 2020 yaitu, SSMS memperkuat kerja sama untuk pemasaran produk sawitnya, salah satunya dengan PT Citra Borneo Utama (CBU), yang menyerap 70% produk sawit perseroan untuk kemudian diolah menjadi produk turunan sawit, seperti olein, sterein dan PFAD.
Pada akhir Desember 2020, SSMS menambah kepemilikan sahamnya di PT CBU menjadi sebanyak 32% dari sebelumnya hanya 19% sebagai bagian memperkuat strategi hilirisasi bisnis, fokus untuk meningkatkan utilisasi pabrik penyulingan kelapa sawit mencapai 100%.
Penguatan hilirasi produk sawit akan menjamin prospek profitabilitas yang lebih baik bagi Perseroan di masa depan.
Pada tahun 2020, SSMS mampu menaikkan volume produksi dari Fresh Fruit Bunch (FFB) dan CPO dari kebun inti masing-masing sebesar 6% dibandingkan tahun 2019, yaitu menjadi 1,6 juta ton dan 369.032 ton, dari target kenaikan sebesar 10% yang dicanangkan di awal tahun.
Kinerja operasional yang gemilang ini juga didukung oleh komitmen Perseroan untuk mempertahankan produktivitas yang tinggi meskipun di tengah pandemi.
SSMS di tahun 2020 mengelola total 116.029 Ha area lahan perkebunan sawit baik yang dikelola oleh perusahaan langsung ataupun oleh petani plasma.
Sejumlah 81.485 Ha merupakan lahan perkebunan inti yang telah ditanami oleh tanaman menghasilkan (mature) dan terdiri dari 69.236 Ha merupakan lahan perkebunan inti (nucleus), dan 12.248 Ha kebun sawit yang dikelola oleh petani plasma (plasma).