Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelat merah, PT Telkom Indonesia Tbk., mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2021 sebesar 25 persen dari pendapatan 2020 atau sekitar Rp34 triliun.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah menjelaskan bahwa perseroan akan mulai mengembangkan sejumlah berbagai bisnis pada tahun ini.
Emiten berkode saham TLKM itu mengalokasikan capex pada tahun ini sekitar 25 persen dari total pendapatan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp136,46 triliun atau naik 0,66 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan 2019 senilai Rp135,56 triliun.
Dengan demikian, capex yang dianggarkan perseroan setara dengan Rp34,11 triliun.
“Sebagian besar digunakan untuk mengembangkan network, kemudian ada sebagian capex yang digunakan untuk mengembangkan digital platform dan juga services,” ujar Ririek dalam paparan publik, Jumat (28/5/2021).
Pada tahun ini, selain mengembangkan jaringan perseroan juga akan mulai menggarap berbagai layanan di digital platform dan menyelesaikan pembangunan data center di Cikarang.
Baca Juga
Ririek juga mengaku perseroan tengah menyiapkan sejumlah layanan sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas digital setelah pandemi Covid-19 selesai.
Dengan sejumlah rencana bisnis tersebut, Ririek pun optimistis akan dapat mempertahankan tren pertumbuhan kinerjanya pada tahun ini.
“kami cukup optimis kinerja akan membaik bertumbuh di sekitar low to mid single digit,” papar Ririek.
Adapun, selain mencetak kenaikan pendapatan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun tumbuh 11,46 persen yoy menjadi Rp20,80 triliun dari sebelumnya Rp18,66 triliun.
Dalam 5 tahun ke depan, Telkom akan fokus untuk mengembangkan 3 pilar bisnis. Pertama, digital connectivity, termasuk di dalamnya broadband, satelit, dan sinyal 5G. Kedua, digital platform seperti data center, cloud, AI, big data, dan sebagainya. Ketiga, digital service.
Ririek menjelaskan bahwa dalam pengembangannya ketiga pilar itu mungkin akan dilakukan sendiri, dan beberapa poin perseroan akan membuka peluang untuk bekerja sama dengan mitra strategis atau akuisisi.