Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (27/5/2021). Namun, indeks yang sempat melompat 1 persen lebih menembus level 5.900 itu menimbulkan tanda tanya, setelah menukik ke level terendah saat penutupan.
Pada akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG naik 0,45 persen atau 25,98 poin menjadi 5.841,83. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.841,83-5.904,84.
Regina Fawziah, Equity Research Analyst Erdikha Elit Sekuritas, menyampaikan indeks pada perdagangan hari ini membentuk pola inverted hammer. Total transaksi mencapai Rp22,9 triliun dengan volume transaksi 25,34 miliar saham.
Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp85,3 miliar pada beberapa saham LQ45 seperti PGAS dengan net foreign sell Rp391 miliar, BMRI Rp179 miliar, BBRI Rp124 miliar, BBNI Rp87 miliar, INCO Rp56 miliar, dan KLBF Rp32 miliar.
Adapun sektor yang menopang laju indeks perdagangan meliputi sektor Industrials (1.922%), Consumer Non-Cyclical (1.814%), Infrastructures (1.56%), Basic Materials (0.861%), Technology (0.737%), Transportation & Logistic (0.592%), dan Consumer Cyclicals (0.383%).
Sedangkan sektor yang masih membebani laju indeks hari ini meliputi sektor Energy (-0.186%), Properties & Real Estate (-0.203%), Healthcare (-0.296%), dan Financials (-0.604%).
Pergerakan indeks pada sesi satu hari ini jika dilihat dari awal dibukanya perdagangan pada pagi tadi terlihat cenderung optimis. Menurut Regina, beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan indeks pada hari ini adalah pertama, terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2021 oleh Bank Indonesia dan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani yang optimis akan tumbuh positif atau ekspansi.
Baca Juga
Faktor kedua, adanya rilis data ekonomi Indonesia terkait Money Supply M2 yang meningkat sebesar 11,5 persen dari sebelumnya 6,9 persen, sesuai dengan proyeksi analis bahwa ada potensi kenaikan jumlah uang beredar ketika momentum lebaran.
Karena adanya aktivitas mudik yang biasanya ketika pulang kampung masyarakat akan cenderung membawa uang ke kampung halaman mereka yang membuat jumlah uang beredar semakin tinggi.
Meskipun terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada sesi 1 hari ini, tetapi para investor juga tetap harus memperhatikan beberapa katalis negatif seperti perkembangan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia.
Karena jika dilihat pada penutupan sesi 2 hari ini kenaikannya cenderung tertahan dan turun, mengingat pekan ini adalah pekan dimana terjadinya arus balik mudik lebaran yang bisa saja memicu adanya kenaikan dari jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.
Bahkan, kasus Covid-19 pada hari Rabu mencapai 5.034 orang, atau terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan denagn pertengahan Mei yang hanya berkisar 2000-3000 orang.
"Katalis negatif ini perlu diperhatikan oleh investor, apalagi di beberapa negara telah terjadi lonjakan yang cukup signifikan sehingga diberlakukan kembali kebijakan Lockdown seperti Malaysia, Singapura dan Taiwan," papar Regina.
Berdasarkan beberapa data diatas, maka Regina memproyeksikan indeks pada hari Jumat (28/5/2021) diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5.800-5.900.