Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. membidik enam paket proyek kereta api di Filipina untuk dibukukan pada tahun ini.
Direktur Operasi 2 Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan perseroan menyesuaikan jenis proyek dari pasar luar negeri yang diincar dengan keunggulan Adhi Karya di bidang kereta api dan konstruksi sipil.
"Pasar luar negeri ini kita sesuaikan dengan strategi jangka panjang di mana Adhi Karya saat ini sudah dinobatkan sebagai champion di railway dan engineering construction sehingga dari sisi produknya yang akan kita kejar juga dari sisi itu,” kata Pundjung dalam konferensi pers, Selasa (25/5/2021).
Dalam waktu dekat ini, emiten dengan kode saham ADHI sedang fokus menyasar pasar Asia Tenggara salah satunya Filipina. Pundjung menyebut Filipina sedang banyak menawarkan tender proyek kereta api.
“Saat ini kami akan mengikuti enam paket pekerjaan railway commuter line di Filipina, yaitu Calamba Extension di situ ada 6 paket, dan tendernya di tahun ini,” ujar Pundjung.
Harapannya, ADHI sudah mendapatkan kontrak di bidang perkeretaapian di Filipina pada 2022.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan perseroan sudah mendapat mandat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendalami bidang jasa konstruksi maupun konstruksi terintegrasi perkeretaapian di luar negeri.
Agar tidak saling menimpa satu sama lain antar-BUMN Karya, ADHI pun diamanatkan untuk fokus pada bidang perkeretaapian. Sembari mengincar proyek-proyek yang potensial, Entus mengatakan saat ini pihaknya terus mendalami kompetensi di bidang perkeretaapian.
Di dalam negeri, Adhi Karya tengah menggarap proyek LRT Jabodebek yang terdiri dari Line 1 Cawang-Cibubur, Line 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Line 3 Cawang-Bekasi Timur, dan Depo Bekasi Timur. Total kontrak pengerjaan LRT Jabodebek itu tercatat senilai Rp23,3 triliun.
Selain itu, Adhi Karya juga sedang mengikuti tender konstruksi MRT Fase 2A CP 202 setelah memeroleh kontrak MRT CP 201 Bundaran HI - Djuanda.