Bisnis.com, JAKARTA- PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI), perusahaan penyedia logistik dan transportasi laut terintegrasi pengangkutan batu bara dan mineral mencatatkan kinerja kuartal I/2021 cukup baik, baik pendapatan maupun laba bersihnya naik.
Emiten berkode PSSI ini mengumumkan hasil kinerja kuartal I/2021 per 31 Maret 2021. Pendapatan usaha meningkat 6 persen menjadi US$20,5 juta dari US$19,3 juta.
Meski belum pulihnya perekonomian dengan tantangan pandemi, tetapi harga batubara yang stabil sejak akhir 2020, berkontribusi positif pada peningkatan utilisasi aset di semua segmen usaha.
Kapal tunda dan tongkang (T&B) mencapai utilisasi di 92,8 persen menyumbang pendapatan usaha tertinggi sebesar US$8,7 juta, diikuti kapal curah besar (MV) yang mencapai utilisasi di 100 persen dan fasilitas muatan apung (FLF) di 64,7 persen, masing-masing menyumbang pendapatan usaha sebesar US$5,9 juta.
Beban pokok pendapatan hanya mengalami kenaikan sebesar 4 persen menjadi US$15,5 juta dari US$14,9 juta, kontribusi dari kenaikan biaya perbaikan kapal dan biaya sewa.
Namun, lantaran penurunan biaya bahan bakar, perseroan membukukan marjin laba bruto yang lebih tinggi sebesar 24,5 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar 22,7 persen.
Baca Juga
Segmen T&B memperluas diversifikasi bisnis pengangkutan komoditas nikel selain batubara, menyumbang kontribusi terbesar pada pendapatan sewa berjangka (time charter revenue) yang mengalami kenaikan signifikan sebesar 98 persen menjadi US$5,7 juta dari US$2,9 juta.
Diikuti segmen MV yang telah merambah jangkauan pasar yang lebih luas di pasar internasional dengan tarif angkutan rata-rata lebih tinggi dari pasar domestik dan peningkatan pengangkutan multi kargo seperti semen, baja, poduk besi, gula disamping batu bara.
Pelita Samudera Shipping berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar US$2,5 juta di kuartal I/2021 dengan kenaikan signifikan sebesar 54 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu US$1,6 juta.
Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat mengatakan, perseroan terus mengambil langkah-langkah strategis guna memanfaatkan kondisi pasar global yang perlahan mulai pulih.
"Selain fokus untuk diversifikasi komoditas angkut multi kargo, perseroan juga memaksimalkan belanja modal untuk ekspansi armada dengan pembelian 2-unit Tugboat di kuartal I dan memaksimalkan utilisasi aset yang dimiliki,’’ ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (24/5/2021).
Total aset sebesar US$148,8 juta, sedikit lebih tinggi dari US$146,8 juta per 31 Desember 2020.
Total ekuitas sebesar US$97,2 juta, meningkat 3 persen dari US$94,5 juta per 31 Desember 2020, kontribusi dari kenaikan saldo laba sebesar 7 persen menjadi US$42,1 juta dari US$39,4 juta.
Struktur modal dan likuiditas yang sehat, perseroan memiliki kas dan setara kas pada akhir periode kuartal I/2021 sebesar US$11,7 juta, lebih tinggi 131persen dari kuartal I/2020 sebesar US$5,1 juta.
EBITDA sebesar US$6,7 juta dengan marjin EBITDA di 33 persen.
Kenaikan laba bersih mengangkat return on invested capital (ROIC) menjadi 1,97 persen, return on asset (ROA) 1,71 persen, dan return on equity (ROE) 2,62 persen.