Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dikabarkan menawarkan program pensiun dini yang efektif 1 Juli 2021.
Dilansir Tempo.co, Kamis (20/5/2021) hal tersebut tertuang dalam surat elektronik yang diterima para pegawai Garuda Indonesia pada Rabu (19/5/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.
Berdasarkan isi surat elektronik yang dibaca Tempo, perencanaan pensiun dini itu diputuskan pada Rabu (19/5/2021). Adapun e-mail itu dikirim oleh Human Capital Management.
Informasi mengenai penawaran pensiun dini itu dibenarkan oleh Presiden Asosiasi Pilot Garuda Muzaeni. "Betul, sudah ada yang mengajukan," ujarnya kepada Tempo.
Namun, dia belum mengetahui berapa banyak orang yang akan ikut dalam program tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, sebelum adanya surat elektronik itu sempat ada pertemuan antara manajemen dan perwakilan pegawai secara virtual.
Dari notulensi rapat yang dibaca oleh Tempo, manajemen mengatakan program pensiun dipercepat akan disetujui 100 persen. Pasalnya, manajemen dalam pertemuan tersebut mengatakan kerugian perusahaan mencapai Rp70 triliun. Setiap bulan, perusahaan dengan kode emiten GIAA itu mengalami rugi lebih dari Rp1 triliun.
Ke depannya, menurut informasi tersebut, kemungkinan kurang dari 70 pesawat akan dipertahankan. Adapun total karyawan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
Nantinya, Garuda bisa saja menggunakan jasa karyawan yang mengikuti program pensiun dipercepat jika dibutuhkan suatu saat nanti, Namun, tidak ada kontrak kerja apa pun.
Tempo telah berupaya mengonfirmasi kabar ini kepada Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Mitra Piranti, tetapi belum memperoleh tanggapan.