Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Pandemi dan Adam Neumann, WeWork Rugi US$2,06 Miliar

Kerugian WeWork yang meningkat sebagian besar disebabkan oleh biaya-biaya yang sifatnya satu kali, termasuk penutupan kantor dan restrukturisasi.
Wework
Wework

Bisnis.com, JAKARTA – WeWork, penyedia ruang kerja bersama, mengalami kerugian hingga US$2,06 miliar pada kuartal I/2021. Kerugian tersebut dipicu oleh efek pandemi Covid-19 dan penyelesaian hukum dengan salah satu pendirinya, Adam Neumann.

Melansir Bloomberg, Jumat (21/05/2021), kerugian WeWork yang meningkat sebagian besar disebabkan oleh biaya-biaya yang sifatnya satu kali, termasuk penutupan kantor dan restrukturisasi lainnya.

“Sementara settlement dengan Neumann menghasilkan penurunan nilai non-tunai hampir US$500 juta,” kata sumber Bloomberg, yang tidak bersedia disebutkan namanya lantaran rincian informasi bersifat pribadi.

Adapun menurut Financial Times, kerugian kuartalan WeWork pada kuartal pertama tahun ini hampir empat kali lebih besar dibanding periode yang sama tahun lalu. Perwakilan WeWork belum memberikan komentar, dan juru bicara Neumann menolak berkomentar.

Seperti diketahui, Neumann mengundurkan diri pada 2019 setelah gagalnya rencana WeWork menjadi perusahaan publik. Ketika itu, SoftBank Group Corp. menyelamatkan bisnis WeWork dan bentrok dengan Neumann di pengadilan atas transaksi saham yang tidak terpenuhi. Kedua belah pihak akhirnya setuju untuk menyelesaikan pertikaian pada Februari lalu.

Di bawah kendali CEO baru, Sandeep Mathrani, WeWork fokus kembali pada bisnis intinya yaitu layanan sewa ruang kantor dan berupaya mengurangi biaya. Kerugian yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, dan biaya lainnya menyempit dari kuartal keempat tahun lalu menjadi US$446 juta, kata sumber Bloomberg.

Pandemi dengan telak memukul bisnis WeWork, namun para eksekutif WeWork mengatakan bahwa perusahaan berada dalam posisi yang baik secara ekonomi pasca-pandemi.

Marcelo Claure, ketua eksekutif WeWork, mengatakan pada konferensi Bloomberg baru-baru ini bahwa permintaan pelanggan sekarang melebihi tingkat sebelum pandemi. Pelanggan telah berkomitmen US$1,9 miliar untuk penyewaan di masa mendatang, kata sumber Bloomberg yang mengetahui detail keuangan tersebut.

Setelah sempat gagal menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, WeWork berencana mencoba lagi tahun ini melalui kesepakatan dengan special purpose acquisition company (SPAC), BowX Acquisition Corp.

WeWork memiliki aset likuid sebesar US$2,2 miliar pada kuartal I/2021 dan diharapkan menjadi US$3 miliar, saat kesepakatan dengan SPAC tuntas pada kuartal III tahun ini.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper