Bisnis.com, JAKARTA – WeWork, penyedia ruang kerja bersama, telah melihat permintaan sewa yang bangkit kembali setelah pandemi Covid-19. Bahkan, permintaan dari para calon pelanggan diklaim melebihi periode sebelum lockdown.
“Permintaan ruang WeWork saat ini lebih tinggi dibanding sebelum pandemi," kata Eksekutive Chairman WeWork Marcelo Claure, mengutip Bloomberg, Rabu (19/05/2021).
Juru bicara WeWork turut mengatakan pendapatan telah pulih setelah penurunan pandemi. “Penjualan kembali ke tingkat sebelum pandemi, dan jalur penjualan kami kuat,” tulisnya dalam email.
Seperti diketahui, WeWork sempat berupaya menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dua tahun lalu, tetapi kesepakatan itu gagal setelah investor kehilangan kepercayaan pada mantan CEO, Adam Neumann, dan valuasi yang terlampau tinggi sebesar US$47 miliar.
Setelah gagal IPO, WeWork melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan memangkas ribuan karyawan.
Sekarang, WeWork kembali berusaha go public di Nasdaq, Amerika Serikat (AS). Kali ini dengan CEO baru, veteran real estate Sandeep Mathrani. Aksi IPO akan ditempuh melalui skema merger senilai US$9 miliar dengan special purpose acquisition company (SPAC), BowX Acquisition Corp. Saham BowX naik sekitar 7 persen pada Selasa (19/05/2021) setelah komentar Claure.
Baca Juga
Adapun lockdown Covid-19 memberi WeWork kesempatan untuk "menemukan kembali" diri perusahaan, kata Claure, dan mendorong manajemen memangkas biaya. Dalam presentasi pada Maret lalu, WeWork mengatakan pendapatan di luar China untuk 2021 diperkirakan mencapai US$3,2 miliar, setara dengan 2020 dan 2019.
Sekarang, lantaran banyak perusahaan bereksperimen dengan membawa pekerja kembali ke kantor dengan jadwal yang fleksibel dan terkadang di lokasi yang berjauhan, WeWork menegaskan sudah siap terhadap hal tersebut.
“Pelanggan pada dasarnya mengirimkan karyawan mereka kepada kami karena mereka tidak tahu berapa hari mereka akan bekerja," kata Claure. “Mereka tidak tahu di mana bisnis mereka akan tumbuh. Karena banyak perusahaan enggan menandatangani sewa jangka panjang, persyaratan fleksibel WeWork memiliki daya tarik yang lebih besar,” ujar dia.
Dalam berbagai wawancara, Claure sempat ditanya tentang apa selanjutnya untuk SoftBank dan pendirinya, Masayoshi Son, dan tentang kampung halaman Claure di Miami.
Dia menolak untuk mengatakan siapa pemimpin SoftBank berikutnya, dan mengatakan bahwa hanya Masayoshi Son, yang tahu jawabannya. Claure juga berbicara tentang upaya Miami untuk membangun ekosistem startupnya. “Rasanya luar biasa, apa yang dulu dimiliki Silicon Valley,” kata dia.