Bisnis.com, JAKARTA - PT MNC Land Tbk. akan fokus untuk mengembangkan proyek KEK MNC Lido City dan proyek berbasis hospitality lainnya sebagai upaya untuk mengerek kinerja.
Investor Relations MNC Land Natasha Yunita mengatakan bahwa perseroan akan memanfaatkan waktu pandemi Covid-19 untuk menyelesaikan berbagai pembangunan, salah satunya KEK MNC Lido city.
“Perseroan saat ini akan fokus pada pengembangan proyek andalan KEK MNC Lido City dan proyek hospitality lainnya,” tulis Natasha dikutip dari keterangan resminya, Kamis (20/5/2021).
Untuk diketahui, KEK MNC Lido City merupakan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata yang memiliki luas 3.000 hektare di Jabodetabek. MNC Lido City nantinya akan terdiri atas berbagai macam fasilitas rekreasi, hiburan, dan entertainment.
Saat kondisi membaik, KEK MNC Lido City akan menyambut kedatangan para pengunjung dan menjadi kompleks tujuan wisata paling menonjol di Indonesia. KEK MNC Lido City ditargetkan untuk menarik 63,4 juta wisatawan lokal dan internasional pada tahun 2038, dengan rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.
Emiten berkode saham KPIG itu tengah merencanakan sejumlah pembangunan yang akan segera dimulai seperti taman hiburan tematik MNC World Lido, tawan wisata edukasi Lido World Garden, dan pengembangan lainnya yang bekerja sama dengan partner atau investor untuk membangun toko premium, ritel, hotel pusat data komersial, dan fasilitas lainnya.
Baca Juga
Selain KEK MNC Lido City, KPIG juga memiliki proyek hospitality lainnya seperti MNC Bali Resort, Park Hyatt Jakarta, Westin Nusa Dua Bali, gedung perkantoran di Jakarta, Surabaya dan sebagainya.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan bahwa MNC Land bukan sekedar perusahaan properti, melainkan juga berfokus pada proyek entertainment hospitality kelas dunia. Salah satunya melalui pengembangan proyek KEK MNC Lido City tersebut.
“Pengembangan di KEK MNC Lido City dirancang khusus untuk menarik semua tipe wisatawan, dari keluarga, hingga penggemar belanja dan setiap orang di antaranya,” ujar Hary.
Adapun, untuk mendanai proyek tersebut KPIG mengumumkan akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement.
KPIG akan menerbitkan 8.062.572.666 atau 8,06 miliar saham dengan nominal saham Rp100 per saham melalui aksi private placement. Jumlah itu setara dengan 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan sebesar 80.625.726.664 atau 80,6 miliar saham.
KPIG mengaku belum memiliki keterangan detil mengenai calon pemodal atas rencana aksi private placement itu.
Di sisi lain, dengan pengembangan itu pun diharapkan dapat semakin mengerek kinerja perseroan. Berdasarkan laporan keuangan, KPIG mencatatkan pendapatan sebesar Rp678,03 miliar pada 2020, turun 36,4 persen dari perolehan Rp1,06 triliun pada 2019.
Kontribusi pendapatan tahun 2020 didominasi oleh jasa keamanan & lainnya dengan total Rp339 miliar yang mewakili 50 persen dari total pendapatan.
Diikuti dengan sewa ruang perkantoran, seperti hotel, resort & golf, dan apartemen & properti lainnya dengan kontribusi pendapatan masing-masing sebesar 29 persen, 19 persen, dan 2 persen.
Pendapatan segmen sewa ruang perkantoran meningkat 6 persen, dari Rp186 miliar pada 2019 menjadi Rp197 miliar pada 2020.
Kendati demikian, KPIG berhasil mencatatkan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 19,6 persen menjadi Rp310,34 miliar pada 2020 dari sebelumnya Rp259,7 miliar pada 2019.