Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen rokok, PT Indonesian Tobacco Tbk., berhasil membukukan pertumbuhan kinerja pada kuartal I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham ITIC itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp45,8 miliar pada kuartal I/2021, naik tipis 2 persen dari Rp44,9 miliar pada kuartal I/2020.
Selain itu, ITIC juga membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan sebesar Rp1,94 miliar, naik 8,3 persen dibandingkan dengan Rp1,78 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari itu, perseroan mengalami peningkatan marjin bersih dari 3,9 persen pada kuartal I/2020 menjadi 4,3 persen pada kuartal I/2021.
Presiden Direktur Indonesia Tobacco Djonny Saksono mengatakan bahwa kinerja itu merupakan hasil dari pertumbuhan penjualan yang solid diiringi dengan inisiatif pengendalian biaya sebagai salah satu upaya menjaga kualitas performa keuangan yang lebih baik.
“Kinerja positif ini akan membuat momentum perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat dan bertahan lebih kuat pasca kondisi pandemi di tahun-tahun mendatang,” ujar Djonny dikutip dari keterangan resminya, Rabu (19/5/2021).
Baca Juga
Djonny juga mengungkapkan bahwa perseroan akan mempertahankan sikap positif hingga sisa tahun 2021. Dengan dimulainya program vaksinasi nasional, perseroan yakin permintaan produk akan tumbuh lebih kuat menjelang sisa tahun ini.
ITIC pun mempertahankan target pertumbuhan 10 persen terhadap pendapatan untuk tahun ini.
Dia menilai ketidakpastian kondisi ekonomi yang semakin menekan pendapatan rumah tangga, tekanan yang cukup besar pada daya beli konsumen, ditambah dengan kenaikan cukai hasil tembakau memberikan peluang bagi ITIC untuk memaksimalkan strategi penetapan harga.
“Kami terus melihat adanya pergeseran preferensi konsumen akan produk tembakau iris dikarenakan penerapan cukai yang lebih tinggi oleh pemerintah pusat,” jelas dia.
ITIC akan tetap fokus dalam hal menjaga kualitas produk dan efisiensi operasional, dengan mengedepankan sumber daya manusia yang kami miliki, yang merupakan komponen penting dalam hal realisasi pertumbuhan usaha di jangka panjang.