Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC) optimistis dapat menutup tahun 2020 dengan hasil positif seiring dengan pertumbuhan permintaan dan pembukaan pangsa pasar baru.
CEO Indonesian Tobacco Djonny Saksono mengatakan, di tengah situasi pandemi virus corona, perseroan masih mempertahankan kinerja positif hingga sisa tahun 2020.
Dia menyebut, erseroan yakin permintaan produk-produk perusahaan akan tumbuh lebih kuat menjelang sisa tahun ini. Untuk itu, perseroan masih mempertahankan target pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen.
Selain itu, ketidakpastian kondisi ekonomi yang semakin menekan pendapatan rumah tangga, tekanan yang cukup besar pada daya beli konsumen, ditambah dengan kenaikan cukai hasil tembakau juga memberikan peluang bagi ITIC untuk memaksimalkan strategi penetapan harga.
Djonny menambahkan, pihaknya juga dinilai telah berhasil membuka pangsa pasar baru di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
“Kami telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menangkap potensi pasar baru di wilayah Lampung, Tanjung Pinang, dan Banjarmasin. Kami berharap kedepannya perusahaan dapat terus mengembangkan bisnis ke wilayah baru,” katanya melalui keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Sabtu (24/10/2020)
Baca Juga
Djonny melanjutkan, seiring dengan upaya pemerintah untuk membuka kembali ekonomi saat menghadapi pandemi, ITIC akan terus memprakarsai ide-ide inovatif untuk meningkatkan kapabilitas inti serta menjaga kualitas produk dan efisiensi operasional.
Hal tersebut dilakukan guna memastikan pertumbuhan positif bagi nilai bisnis jangka panjang perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2020, emiten berkode saham ITIC tersebut mencatatkan kenaikan signifikan pada laba bersih sebesar 21 kali lipat menjadi Rp13,55 miliar. Adapun pada periode September 2019 laba ITIC hanya sebesar Rp611,31 juta.
Kenaikan laba ini dikontribusikan oleh berbagai faktor seperti kenaikan pendapatan 48,87 persen secara tahunan menjadi Rp179,04 miliar. Selain itu, ITIC juga berhasil menurunka beban keuangan dan mendapat keuntungan dari selisih kurs serta kenaikan penghasilan lainnya.