Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak Brent berhasil menyentuh level US$70 per barel untuk pertama kali sejak pertengahan Maret 2021. Kenaikan tersebut ditopang oleh pemulihan ekonomi dunia yang mulai memangkas jumlah persediaan minyak yang sempat menggunung di masa penyebaran virus corona.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (18/5/2021), harga minyak Brent sempat naik hingga 0,9 persen ke level US$70,08 per barel pada perdagangan di London, Inggris. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) juga terpantau naik 0,88 persen ke level US$66,85 per barel.
Adapun minyak juga menjadi salah satu komoditas yang menikmati reli harga pada tahun ini seiring dengan pemulihan permintaan. Hal ini salah satunya didukung oleh pemulihan industri penerbangan di AS dan Eropa.
Para pelaku pasar juga optimistis pergerakan harga minyak akan terus bullish seiring dengan konsumsi yang juga membaik pada wilayah-wilayah itu ditengah kenaikan jumlah kasus positif virus corona di beberapa tempat di Asia.
Pada pekan lalu, International Energy Agency (IEA) menyebutkan surplus cadangan minyak yang sempat terjadi pada masa puncak penyebaran virus corona di tahun 2020 lalu kini telah habis.
Sebelumnya, prospek pertumbuhan ekonomi telah mendukung harga minyak dalam beberapa pekan terakhir, meskipun laju inflasi telah membuat banyak investor khawatir bahwa suku bunga dapat naik, yang dapat menekan pengeluaran konsumen.
Baca Juga
"Tidak semua berita negatif tentang permintaan karena AS melihat perjalanan udara melonjak pada Minggu [16/5/2021] menjadi 1,8 juta orang, total tertinggi sejak Maret 2020," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda.
United Airlines mengumumkan akan menambah 400 penerbangan setiap hari hingga Juli untuk tujuan Eropa, kata Moya.
Pemesanan perjalanan musim panas melonjak 214 persen dari level 2020, kata United Airlines. Maskapai ini pun berencana untuk terbang 80 persen dari jadwal AS dibandingkan dengan Juli 2019.