Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku pasar menganjurkan para investor untuk memanfaatkan fitur fund fact sheet untuk mengetahui underlying asset di reksa dana.
Perencana keuangan senior Aidil Akbar Madjid mengungkapkan bahwa penting untuk investor mengetahui aset dasar (underlying asset) yang paling banyak digunakan dalam produk reksa dana.
Salah satu cara mengetahuinya adalah melalui fund fact sheet yang dikeluarkan oleh manajer investasi (MI) setiap bulan, yang bisa dimanfaatkan oleh investor untuk mengetahui aset mana saja yang berada di peringkat teratas.
“Kalau ada MI yang menerbitkan fund fact sheet, dimata saya sebagai financial planner, saya anggap MI tersebut lebih terbuka, lebih mau menunjukkan kinerja mereka dari bulan ke bulan,” ungkap Aidil saat dihubungi Bisnis, Selasa (18/5/2021).
Fund fact sheet itu sendiri sebenarnya adalah materi penjualan dari MI sendiri, sehingga tidak semua manajer investasi akan mengeluarkan fitur tersebut ungkap Aidil.
Dia meneruskan, biasanya di dalam fund fact sheet itu terdapat 5 peringkat holding atau saham teratas untuk reksa dana. Sehingga investor bisa mengetahui mana saja reksa dana dengan kinerja baik.
Baca Juga
Namun Aidil mengingatkan bahwa sebenarnya hal ini belum merepresentasikan hasil dari keseluruhan karena hanya menampilkan peringkat teratas saja, sehingga cara ini tidak menjadi satu-satunya acuan.
Selain bisa melihat fund fact sheet yang disediakan oleh MI, untuk mengetahui aset dasar dari reksa dana Aidil menyebutkan juga bisa dilihat dari hasil prospektus pembaruan yang dikeluarkan dalam satu tahun sekali.
Pada prospektus pembaruan tersebut terdapat laporan keuangan, sehingga dari sana dapat terlihat saham apa saja yang dapat dibeli ungkap Aidil. Namun lanjutnya, biasanya saham yang diketahui adalah saham saat prospektus tersebut dicetak.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan setiap manajer investasi mengeluarkan prospektus pembaruan tersebut.
Cara lain untuk mengetahui aset dasar reksa dana yaitu mencari tahu sendiri ungkap Aidil, yang bisa dilihat dari nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich yang menyebutkan paling tidak investor perlu untuk membaca efek yang tercantum dalam fund fact sheet yang diterbitkan setiap bulan.
“Iya paling tidak perlu dibaca efek yang tercantum di fund fact sheet yang diterbitkan setiap bulan,” tutur Farash saat dihubungi secara terpisah, Selasa (18/5/2021).
Menurutnya, manajer investasi selalu mengelola reksa dana dengan pertimbangan risiko pengembalian (risk return) yang seimbang atau balance.