Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Emtek berencana melepas saham treasuri sejumlah 1,27 miliar.
Corporate Secretary Emtek Titi Maria Rusli menyampaikan perseroan telah melaksanakan pembelian kembali saham sebanyak 1.406.650.650 atau 1,41 miliar saham setelah stock split dengan rasio 1:10. Emtek pun telah melakukan pengalihan sebagian saham sebanyak 128 juta saham.
"Sehingga ada sisa saham pembelian kembali sebanyak 1.278.649.250 atau 1,27 miliar saham yang mencakup 2,09 persen modal disetor perseroan," paparnya dalam surat kepada BEI dan OJK, Selasa (11/5/2021).
Oleh karena itu, Emtek akan menjual saham hasil pembelian kembali sebanyak 1,27 miliar mulai 11 Mei 2021 hingga 11 Mei 2022. Anggota bursa pelaksana ialah PT CLSA Sekuritas Indonesia.
Saham treasury atau treasury stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran untuk sementara waktu. Perbedaan antara saham yang belum beredar dengan saham yang dibeli kembali dari peredaran adalah saham yang belum beredar merupakan modal saham yang belum dijual atau belum diedarkan.
Sebelumnya, Emtek telah membeli sahamnya pada 17 Maret-1 April 2021 sebanyak 128 juta saham dengan kisaran harga Rp2.161-Rp2.459. Total transaksi pembelian kembali saham mencapai Rp281,54 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, Emtek mencatatkan peningkatan pendapatan dan bottom line yang berbalik laba sepanjang kuartal I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan interim tak diaudit per 31 Maret 2021 yang dikutip Senin (3/5/2021), emiten bersandi EMTK ini mencatatkan pendapatan Rp3,12 triliun naik 20,05 persen dari pendapatan kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp2,6 triliun.
Seiring peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp2,16 triliun dari posisi Rp1,81 triliun pada kuartal I/2020.
Sayangnya, perseroan mencatatkan laba selisih kurs yang lebih rendah hanya Rp86,45 miliar sementara pada periode sama tahun lalu mencapai Rp274,86 miliar.
Serta terjadi peningkatan bagian rugi dari entitas asosiasi yang meningkat menjadi Rp215,98 miliar pada kuartal I/2021, lebih besar dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu rugi sebesar Rp101,96 miliar.
Namun, karena sudah menghilangkan rugi dari operasi yang dihentikan pada tahun lalu, perseroan dapat berbalik laba pada kuartal I/2021.
Adapun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Emtek sebesar Rp102,08 miliar, atau berbalik laba dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang merugi Rp157,46 miliar.