Bisnis.com, JAKARTA – Analis menyebutkan harga emas dunia siap menembus level tertingginya yaitu US$2.075 per troy ounce pada akhir tahun ini.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan resminya memperkirakan level tertinggi harga emas akan tercapai pada kuartal III/2021 atau awal kuartal terakhir tahun ini.
“Harga emas dunia siap tembus di level tertingginya US$2.075. Guna untuk mencapai level harga tertinggi maka harga emas dunia harus menyentuh level resisten US$1.850 per troy ounce kemudian level US$1.877 per troy ounce,” jelas Ibrahim dikutip Senin (10/5/2021).
Walaupun harga emas yang lesu dalam beberapa bulan kebelakang, tetapi belum pernah menyentuh level terendahnya yaitu US$1.600 per troy ounce, sehingga berpotensi menyentuh level tertingginya ungkap Ibrahim.
Proyeksi kenaikan harga tersebut merupakan reaksi dari tekanan inflasi yang meningkat sejak awal tahun. Apalagi setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) bulan April yang mencatat penurunan serapan lapangan kerja yang lebih sedikit dari perkiraan, menimbulkan keraguan atas kekuatan pemulihan ekonomi ungkap Ibrahim.
Selain itu, Ibrahim mengungkapkan pada Kamis lalu harga emas merangkak naik mengejar ketertinggalan reli kenaikan harga komoditas lain mulai dari minyak, tembaga hingga kopi yang bereaksi terhadap tekanan inflasi yang meningkat sejak awal tahun.
Baca Juga
Tercatat pada perdagangan Kamis (6/5/2021), harga emas spot ditutup naik 0,28 persen menuju US$1.791,94 per troy ounce. Sementara harga emas Comex kontrak Juni 2021 meningkat 0,42 persen menjadi US$1.791,8 per troy ounce.
Sementara pada Senin (10/5/2021), pukul 14.50 WIB terpantau kenaikan harga emas spot telah mencapai US$1.834,89 per troy ounce yang naik 0,20 persen. Sedangkan harga emas Comex kontrak Juni 2021 juga menguat 0,15 persen menjadi US$1.834,10 per troy ounce.
Kemudian investor juga kembali mengalihkan dananya di safe-haven akibat penggelontoran stimulus bank sentral yang tidak terbatas serta kucuran dana bagi pemerintahan negara adikuasa yang fantastis.
Selain itu tsunami Covid-19 terjadi di India yang dalam sepekan yang telah menginfeksi 1,5 juta orang. Sementara varian virus baru ini juga telah menyebar ke berbagai negara di Asia yang menimbulkan ketakutan kembali merebaknya infeksi virus tersebut.