Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekalipun Masih Dibayangi Covid-19, Prospek IHSG akan Cerah

IHSG diprediksi akan naik dalam beberapa bulan mendatang kendati Indonesia terkonfirmasi masih dalam periode resesi pada kuartal I/2021.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan dibayangi sejumlah katalis negatif dalam jangka pendek, seperti sentimen global, terutama terkait dengan penanganan Covid-19 yang masih mengancam pemulihan ekonomi global.

Tidak hanya itu, dari dalam negeri indeks juga dibayangi sentimen rilis kinerja keuangan 2020 yang cenderung mengalami penurunan meski dikompensasi oleh mulai adanya perbaikan kinerja pada kuartal I/2021.

Namun, analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya memperkirakan IHSG akan naik dalam beberapa bulan mendatang kendati Indonesia terkonfirmasi masih dalam periode resesi pada kuartal I/2021.

Hal itu karena investor cenderung melihat ke depan dan mulai memperhitungkan pendapatan perusahaan dan pemulihan ekonomi di kuartal mendatang.

Untuk diketahui, pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia turun 0,74 persen year-on-year (yoy) dan 0,96 persen quarter-on-quarter (qoq) pada kuartal I/2021

“Menurut kami, harga komoditas yang kondusif, terutama harga CPO, akan berdampak positif bagi daya beli masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dalam beberapa bulan ke depan. Pulihnya pendapatan perusahaan pada kuartal-kuartal mendatang seharusnya juga menjadi katalisator jangka pendek bagi IHSG,” tulis Hariyanto dikutip dari publikasi risetnya, Minggu (9/5/2021).

Selain itu, Equity Research BRI Danareksa Sekuritas Helmy Kristanto mengatakan bahwa pihaknya mempertahankan target IHSG hingga akhir tahun di posisi 6.850 meskipun PDB Indonesia masih negatif pada kuartal I/2021.

IHSG akan didukung oleh sentimen pemulihan domestik, yang meliputi sektor bank, konstruksi, ritel, otomotif, properti dan kawasan industri. Tidak hanya itu, [IHSG juga didukung] pemulihan ekonomi global melalui harga batu bara dan CPO yang mengalami tren kenaikan,” tulis Helmy dikutip dari publikasi risetnya, Minggu (9/5/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper