Bisnis.com, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham yang berpotensi mendulang cuan pada Mei 2021, setelah beberapa perseroan merilis laporan keuangan kuartal I/2021 yang menjadi faktor penggerak perdagangan.
Selain hasil laporan keuangan, Senior Information Mirae Asset Sekuritas Martha Chritina menyebutkan data ekonomi baik domestik maupun global, pergerakan harga komoditas, dan perkembangan kasus Covid-19 juga menjadi faktor penentu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan ini.
Mempertimbangkan faktor tersebut, Martha merekomendasikan tiga sektor yaitu konsumen primer, properti, dan bahan baku.
“Berikut ini adalah saham dan sektor dari beberapa saham pilihan yang dapat dicermati oleh investor untuk bulan Mei. Kami memiliki 3 sektor, yang pertama adalah sektor konsumen primer, yang kedua adalah sektor properti dan yang ketiga adalah sektor bahan baku,” ungkap Martha pada konferensi pers, dikutip Minggu (9/5/2021).
Melalui sektor konsumen primer sama dengan rekomendasi April 2021 lalu, Mirae memilih emiten JPFA dan MAIN dengan target harga masing-masing Rp2.500 dan Rp1.060. Pertumbuhan laba yang positif dan kenaikan pertumbuhan yang baik pada kuartal I/2021 membuat pilihan jatuh kepada dua emiten tersebut.
Selain itu katalis positif juga berasal dari harga broiler yang saat ini sudah berada di level Rp22.000 per kilogram. Secara kuartalan angka ini naik 12,6 persen, sedangkan secara tahun berjalan (yoy) naik sebesar 3,2 persen. Begitu juga dengan harga DOC yang berada di posisi Rp7.000 per ekor yang naik 14,4 persen secara kuartalan dan 70,2 persen yoy.
Baca Juga
Beralih ke sektor properti, Martha merekomendasikan saham BSDE, CTRA, PWON, LPKR, dan SMRA. Menurutnya, berbagai program relaksasi yang dicanangkan pemerintah dapat memicu kenaikan permintaan atas properti.
Kinerja kuartal I/2021 emiten-emiten tersebut menunjukkan kenaikan penjualan, dan seluruh perseroan menargetkan kenaikan marketing sells pada 2021. Di mana BSDE menargetkan penjualan Rp7 triliun, CTRA sebesar Rp5,9 triliun, PWON sebanyak Rp1,4 triliun, serta LPKR dan SMRA yang sama-sama menargetkan Rp3,5 triliun.
“Namun semuanya memang menargetkan kenaikan marketing sells, dan pencapaian di kuartal satu disini itu rata-rata sudah mencapai 30 persen dari target yang dicanangkan perseroan,” jelas Martha.
Selanjutnya di sektor barang baku, Martha merekomendasikan saham emiten emas ANTM, dan timah TINS. Pemilihan sektor barang baku ini terkait dengan kenaikan harga komoditas terutama harga nikel yang naik 10,4 persen secara bulanan dan timah yang naik 16,9 persen secara bulanan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.